Permintaan dan Pertentangan

3.5K 63 6
                                    

     Cerita ini dimulai saat Raka masih berumur 10 Tahun.
     Di Desa Sukamaju, Hiduplah seorang anak lelaki yang mempunyai tekad tinggi akan sejarah. Dia sangat suka terhadap Pahlawan. Dia adalah Raka.

“Ibu. Nanti kalau Raka sudah besar, Raka mau jadi Pahlawan.” Kata Raka dengan Penuh percaya diri.

“Iya, Nanti Raka jadi Pahlawan.” Balas si Ibu dengan tawa kecil.

“Hore!!! Raka jadi Pahlawan!!!” Kata Raka sembari mengangkat kedua tangannya.

10 Tahun Kemudian...

     Raka telah berumur 20 Tahun. Ketika itu desa sudah mulai berkembang. Karena bantuan dari salah satu Saudagar Kaya raya di Desa Sukamaju. Dia adalah Pak Bara.
     Namun, Pak Bara memanfaatkan kebaikannya untuk menghasut warga Desa agar bisa melupakan Sejarah.
Raka yang mengetahui Maksud dari Pak Bara tersebut, menentangnya.

“Perhatian seluruh Warga Desa!! Pak Bara akan berbicara! Mohon didengarkan!!” Pinta salah satu anak buah Pak Bara dengan tegas.

“Ehem..Saya akan membuat lahan Pertanian baru untuk kalian semua! Tapi syaratnya kalian harus melupakan Jasa para Pahlawan!! Sayalah pahlawan kalian!” Kata Pak Bara merasa dirinya lah Pahlawan.

     Suara bisik-bisik dari Warga mulai terdengar. Saat itu....

“Tidak!! Saya tidak setuju!!” Sahut seseorang menentang Pak Bara dengan suara yang lantang.

     Seluruh pasang mata mencari sumber suara itu. Ternyata itu adalah seorang Pemuda Desa, Raka.
     Raka berjalan ke arah Pak Bara dengan penuh percaya diri. Anak buah Pak Bara mencegah Raka mendekati bosnya.

“Biarkan dia bicara.” Pinta Pak Bara sambil memegang salah satu bahu Anak buah nya.

“Eggh...Pak Bara! Saya tahu Anda lebih tua daripada saya, oleh karena itu saya menghormati Anda. Tapi jika perlakuan Anda melenceng, saya tidak akan pernah mengikuti nya! Meskipun bapak adalah dermawan untuk desa kita, Tapi tetap saja jasa para pahlawan tidak akan terlupakan.” Kata Raka.

“Ya betul... Betul.. ” Kata beberapa warga Desa yang sama pendapatnya dengan Raka.

     Setelah Raka telah mengoceh panjang kali lebar, Pak Bara hanya tertawa. Raka dan yang lainnya kebingungan dan memilih untuk pergi dari sana.
     Saat semuanya sudah pergi dan hanya ada Paka Bara serta Anak Buah nya, Pak Bara berkata.

“Mereka yang menentang ku tadi, Ku serahkan pada kalian. Terserah kalian mau melakukan apa.” Kata Pak Bara dengan nada ketus.

“Baik bos.” Kata Anak buah Pak Bara serentak.

--BERSAMBUNG--

     Wah!! Apa yang akan di lakukan Anak Buah Pak Bara terhadap Raka?

Tunggu Jawaban nya
Di
Part selanjutnya

"JasMerah" -(Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah)-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang