Chapter 1

56 8 7
                                    

"eomma..." anak itu memanggil oemmanya dengan lirih.

"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI! CEPAT PERGI" Sahut ibu tersebut membentak anaknya.

"Eomma, apa salahku padamu hiks, hiks" tanya Jihyun pada ibu tersebut.

Eommanya tersenyum sinis sambil berkata "kau telah merusak rumah tangga keluargaku, sebaiknya kau mati saja"

Deg

Perkataan eommanya tersebut membuat hatinya sakit...
Tiba-tiba, alat pendeteksi jantung milik eommanya berhenti, menandakan orang tersebut telah tiada. Tetapi Jihyun yang melihat itu masih percaya ibunya bisa terselamatkan, Jihyun langsung berteriak memanggil Dokter supaya dapat menyelamatkan ibunya.
Dokter langsung datang dan menyuruh Jihyun untuk keluar.

Skip

"Bagaimana keadaan ibu saya dok?" Tanya Jihyun pada dokter tersebut

Dokter tersebut hanya menggelengkan kepalanya sambil menunduk, Jihyun yang tau maksud dari dokter tersebut langsung merosot kebawah, kakinya tidak dapat ditahan lagi, wanita itu menangis sejadi-jadinya.

Setelah pulang dari rumah sakit, Jihyun pulang kerumahnya dah merebahkan tubuhnya.

"Apa yang akan kulakukan saat ini" pikirnya dalam hati.

Saat dia ingin mandi, dia mendapat telpon dari orang yang tidak dikenalinya.

"Halo?" Jihyun mulai bersuara.

"Annyeong Jihyun ini eonni" sahut perempuan tersebut

"Oh eonni apa kabarmu" Jihyun kembali membuka suara.

"Aku baik, ehm, Jihyun ah, aku ingin memberitahumu bahwa kau harus pindah ke Seoul mulai besok" sahut orang dibalik telpon tersebut.

Jihyun tampak terkejut karena tiba-tiba dia harus pindah ke Seoul "Eonni, kenapa tiba-tiba? Aku masih ingin datang ke pemakaman eomma" sahutnya dengan lirih.

"Andwe Jihyun ah, kau tidak bisa tinggal disana, banyak orang jahat yang akan mencelakaimu, besok aku akan menjemputmu, jadi siap-siap saja" Yuri langsung menutup telponnya.

Jihyun tampak berfikir, dalam hatinya apakah dia harus ikut dengan asisten ibunya atau tidak, tetapi disisi lain dia khawatir tinggal sendiri dan memutuskan untuk ikut dengan Yuri.

Jihyun langsung mengemas bajunya dan memasukkan kedalam koper, setelah selesai dia beristirahat di sofa ruang tamu sambil memikirkan sesuatu.

"Apakah eomma tidak pernah menyayangiku?" Lirihnya dalam hati, tidak terasa air matanya langsung jatuh dan tidak tertahankan lagi. Setelah memikirkan itu, dia langsung mandi dan tidur.

TING TONG

Bel rumah Jihyun tiba-tiba berbunyi, menandakan adanya tamu, Jihyun langsung berlari dan membuka pintu, itu adalah Yuri, asisten ibunya.

"Annyeong Jihyun ah" ramah Yuri pada Jihyun

Jihyun hanya tersenyum tipis dan menyuruh Yuri untuk masuk.

"Jihyun ah, kau sudah mengemas barang-barang mu? Kita tidak punya banyak waktu, nanti sore akan ada seseorang yang datang ke rumahmu"

Jihyun langsung berbicara "apakah aku bisa mempercayaimu?" Terdengar keraguan dari wanita tersebut.

"Tentu saja" jawab Yuri cepat

"Bagaimana dengan sekolahku?" Tanya Jihyun

"Kau akan masuk ke Sopa High School" sahut Yuri

Jihyun hanya menganggukkan kepalanya.

"Apakah barangmu telah kau kemas? Kita pergi sekarang" ucap Yuri

"Nde" jawab Jihyun

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seoul

Jihyun dan Yuri telah sampai di rumah milik eommanya jihyun, rumah itu sangat besar dan modern, Jihyun tidak tau bahwa ibunya memiliki perusahaan yang sangat besar dan sukses, karena mereka tidak dekat.

"Semoga kau senang tinggal disini, jika ada apa-apa hubungi bibi Kim, dia adalah kepala pelayan disini" ucap Yuri.

"Nde eonni" ucap Jihyun.

****
Jihyun dikenal sebagai anak yang pintar dan berbakat dia sangat cantik dan lugu, tetapi dia mudah sekali menangis setiap mendengar seseorang membentaknya, dan dia sangat datar dan dingin kepada seorang yang baru dikenalinya.


Sopa High School

Hari pertama sekolah Jihyun, dia diantar oleh supir pribadinya yang dipekerjakan oleh Yuri.

Jihyun berjalan menunduk karena malu menjadi bahan perbincangan di calon sekolahnya ini.

Dia tidak sengaja menabrak seseorang
"Mi mian-mian, aku tidak sengaja" jawab Jihyun tergagap. Sepertinya orang yang ditabrak tidak memperdulikan perminta maafan Jihyun dan meninggalkan Jihyun sendiri.

Jihyun langsung mencari ruang kepala sekolah dengan tergesa-gesa karena malu.

"Annyeong Haseo" ucap Jihyun pada wanita paruh baya, yaitu kepala sekolahnya.

"Annyeong apakah kau murid baru?" Tanya kepala sekolah tersebut.

"Nde"

"Aku akan mengantar kau kekelas langsung" jawab wanita paruh baya tersebut.

Jihyun telah sampai di kelasnya
"Annyeong Haseo, Jihyun imnida" ucap Jihyun dengan datar, inilah kebiasaan nya, dia akan berkata dengan dingin dan datar.

"Semoga kita dapat berteman dengan baik" lanjutnya kembali dengan ekspresi yang sama.

"Annyeong Jihyun ah, sekarang kau bisa duduk, kau duduk di samping Jungkok, Jungkok angkat tanganmu" ucap guru Jung tersebut, sambil geleng-geleng kepala, betapa dinginnya anak ini.

Jungkok sejak tadi memperhatikan Jihyun dan bergumam "Kita bertemu lagi setelah sekian lama."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chapter 1 udah jadi :)), gimana? Gaje gak hehe, maaf ya kalau jelek, soalnya baru pertama kali buat cerita, kalau ada pendapat silahkan voment ya :), vomentnya yang membangun ya 🙇🙇🙇, author agak malu soalnya sama ceritanya "duh author jadi curhat" 😂😂😂
Kalau ada waktu ntar author bikin cerita yang lain biar keliatan keren gitu ya 😂😂😂

Sekali lagi kalau jelek maaf ya :)) author akan muncul di chapter 2 Jum'at depan :)) yeah apakah kalian sudah menunggu?, author nya kepedean 😂😂😂. seperti apakah cerita Jungkok dan Jihyun baca ya baca :)) Makasih buat yang udah baca :) kepo gak, kepo gak 😂😂😂 yang pasti gak lah ya.

Pengan langsung lanjut chapter 2 😭😭😭 tapi takut gaje ya soalnya lagi banyak inspirasi. Lanjut gak ya?

BecauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang