Chapter 2

23 4 3
                                    

Jungkok sejak tadi memperhatikan Jihyun dan bergumam "Kita bertemu lagi setelah sekian lama."

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Deg

Hati Jihyun kembali sakit setelah melihat mantan pacarnya duduk bersamanya, Jihyun berusaha menahan air matanya supaya tidak lolos begitu saja.

SKIP

bel istirahat telah berbunyi tinggallah disana Jungkok dan jihyun

"Apa kau hidup dengan baik" Jihyun memulai pembicaraan.

"Ya" jawab Jungkok singkat, tetapi pernyataan tersebut membuat Jihyun menahan air matanya sejak tadi.

"Kalau begitu baguslah" lanjut Jihyun kembali dan meninggalkan Jungkok dikelas sendirian.

"Kenapa kau muncul kembali kedalam hidupku Jeon Jungkok" lirih Jihyun yang tangisnya mulai pecah.

***

Saat ini sekolah pulang awal karena tiba-tiba saja ada rapat guru yang terjadi.

Sekolah telah sepi karena semua siswa telah pulang kerumahnya masing-masing.

Jihyun yang sejak tadi menunggu Jungkok karena ingin menanyakan sesuatu langsung tersenyum "apakah aku boleh bertanya?" Tanya jihyun

"Tidak" jawab Jungkok dengan datar dan dingin.

"Kenapa?" tanya Jihyun.

"Kau membuatku merasa tidak nyaman" lanjut Jungkok.

"Apakah kau membenciku?" Tanya Jihyun.

"Aku tidak membencimu Jung Jihyun" lanjut Jungkok kembali.

"Lalu kenapa?" Tanya Jihyun kembali.

Jungkok menarik nafasnya dan membuangnya dengan kasar "apakah kau tau, selama ini aku menderita karenamu? Apakah kau mau memberikanku penjelasan atas hal yang telah kau lakukan? Kau membuat luka hatiku semakin dalam JUNG JIHYUN." Ucap Jungkok menekan nama Jung Jihyun diakhir kalimatnya tersebut.

Jungkok langsung meninggalkan Jihyun yang sejak tadi terpaku mendengar penjelasan darinya.

Jihyun terpaku mendengar penuturan namja dibelakangnya tersebut "mianhe"ucap Jihyun.

Jungkok berhenti berjalan mendengarkan penuturan dari Jihyun.

"Mianhe Jungkok-ah mianhe" sekali lagi ucapan perminta maafan Jihyun didengar oleh Jungkok.

Jungkok langsung pergi meninggalkan Jihyun sendirian kali ini.

***
Hari ini adalah hari Minggu, hari kesukaan Jihyun karena dia akan merasa fresh saat libur, hari masih pagi tetapi Jihyun masih setia tidur diranjang kesayangan nya tersebut, tiba-tiba bel berbunyi mengganggu tidur yeoja tersebut.

Ting Tong (anggap aja bunyi bel :v)

Jihyunpun langsung beranjak dari ranjangnya dan pergi membuka pintu rumahnya.

"Nugu?" Tanya Jihyun pada orang tersebut.

"Apakah kau Jihyun?" Tanya namja tersebut.

"Nde" jawab Jihyun dengan ekspresi yang biasa ditunjukkannya pada orang-orang.

"Perkenalkan aku Kim Taehyung" jawab namja itu dengan senyum kotaknya.

Jihyun mengernyit heran "apakah kita saling mengenal?" Tanya Jihyun.

"Wahhh Daebak, apakah kau tidak mengenalku?" Tanya Taehyung pada Jihyun.

"Tidak" jawab Jihyun singkat

"Apakah eomma tidak pernah menceritakan tentangku kepadamu?" Tanya Taehyung pada Jihyun.

"Apakah baik membiarkan seorang tamu berdiri didepan pintu terus menerus?" Tanya Taehyung dengan senyuman khas nya.

"Mianhe" jawab Jihyun cepat, dia lupa untuk mempersilahkan tamunya untuk masuk.

Sesampainya diruang tamunya Jihyun mempersilahkan tamunya untuk duduk.

"Silahkan duduk, jadi apa yang membawamu kemari?" Tanya Jihyun.

"Aku kakakmu" ucap Taehyung.

Hening

"Jadi kau boleh memanggilku oppa" ucap Taehyung.

Jihyun menyenderkan badannya ke depan pintu karena mendengar perkataan Taehyung tadi.

Sejak mendengar perkataan Taehyung tadi Jihyun bingung apa yang harus dia lakukan.

Jihyun merasa bimbang, apakah dia harus mempercayai Taehyung atau tidak.

***
Alarm telah berbunyi sedari tadi, tetapi sang empu masih setia tidur diranjang kesayangannya itu, karena tidak mau terlambat dia secepat kilat bangun dan langsung mandi.

School

"Entah kenapa kepalaku sangat sakit pagi ini" gumam Jihyun.

Jihyun berjalan dengan gontai menuju kelasnya. Tetapi pandangannya terasa berputar-putar, mungkin sebentar lagi pertahanan nya akan hancur.

Jungkok melihat Jihyun berjalan dengan gontai "apakah dia sedang sakit? Lupakanlah aku tidak peduli" Gumam Jungkok.

Bohong jika Jungkok tidak peduli tentang Jihyun dalam hatinya sebenarnya ia sangat khawatir.

***

Pulang sekolah telah tiba tetapi Jihyun masih setia duduk di kursinya seperti kemarin "apakah aku harus ke rumah sakit?" Tanya Jihyun dalam hati.

Jihyun langsung berjalan dengan gontai dan cepat-cepat menuju rumah sakit.

Sesampai di rumah sakit, Jihyun langsung masuk keruangan dokter tersebut.

"Nona Jihyun ada apa kemari" tanya dokter wanita tersebut dengan ramah.

"Aku merasakan gejala seperti dulu lagi" jawab Jihyun "apakah penyakit nya belum sembuh, atau hanya gejala lain?" Tanya Jihyun.

"Mari saya periksa" ucap Dokter tersebut.

"Apakah Anda pergi bersama ibu Anda" tanya dokter itu.

"Tidak, saya sendiri" jawab Jihyun.

"Sebenarnya ini agak mengecewakan" apakah Anda tidak memiliki wali?" Tanya dokter itu lagi.

Jihyun yang sudah kesal mendengar pernyataan dokter tersebut langsung bicara "langsung saja ke intinya dok, apakah saya sakit?" Tanya Jihyun.

Dokter itu menunduk "kau terkena penyakit..." lanjut dokter itu.

Jihyun mengernyit tidak mengerti "penyakit seperti apa ya dok?" Tanyanya.

"Penyakit itu sangat berbahaya bagi penderita nya" ucap dokter itu

"Tapi kenapa saya tidak merasa sakit?" Tanya Jihyun.

"Penyakit itu biasanya tidak ada efeknya" lankut dokter itu.

"Apa ada metode penyembuhannya?" Tanya Jihyun.

Dokter itu diam.

"Sejauh ini minum saja obatnya" jawab dokter itu.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Author kembali :') sesuai janji bakal datang lagi hari Jumat, jangan lupa voment ya :) biar semangat nulisnya, author kembali lagi hari Minggu, maaf ya telat mau ngasi chapter 2 soalnya author sibuk (ea) 😂😂😂

BecauseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang