Kamu; bunga dimusim semi

15 0 0
                                    

Adalah kamu seperti bunga di musim semi.
Kamu indah, wangi, mengagumkan.

Senyummu. Seperti mentari pagi cerah, seperti bunga dimusim semi itu, indah, membuat mata ingin melihat terus.

Namun satu hal yang bahkan kamu tidak akan tahu kapan itu akan terjadi. Gugurnya keindahanmu, perginya keindahanmu. Tanpa pamit, tanpa isyarat.

Kamu pergi. Karena angin meniupmu terus menerus.
Kamu pergi. Karena musim mulai berganti lagi.
Kamu pergi. Karena sudah saatnya kamu untuk menggugurkan kelopakmu.

Semua ada masanya. Semua ada waktunya.
Kamu pergi bukan karena keinginanmu, tapi takdir.
Siapa yang bisa menyalahi takdir?

Ketika kamu pergi. Saat itu juga aku harus sadar bahwa akan ada yang menggantikan keindahanmu.
Mungkin akan lebih indah. Atau bisa jadi lebih layu.

Semua itu tergantung bagaimana aku kepadamu, bagaimana aku merawatmu. j
Jadi, aku sedang belajar untuk merawatmu lebih baik lagi. Agar ketika kamu pergi, yang menggantikanmu akan jauh lebih indah.

Teruntuk kamu, bunga dimusim semi.

Unspoken WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang