Malem itu harusnya diakhiri dengan candaan yang biasa. Yang lumrah, yang orang-orang sudah biasa dengan candaan itu.
harusnya
iya. seharusnya.
tapi malam itu, ada sesuatu yang tertinggal. tapi, kamu sudah mengakhiri malam itu dengan ucapan seperti biasa.
apa yang tertinggal? tidak tau.
aku sendiri diam, berpikir apa yang salah, apa yang tertinggal.
kalau katamu rindu.
jelas bukan, bukankah kita sudah saling meluapkan?sedikit pemanis saat bertemu lagi?
bukan juga. tadi kamu sudah mengungkapkan sesuatu yang manis menurutku.jadi apa?
aku hendak bertanya padamu.sayang, kamu sudah mengakhiri malam itu. jadi kepada siapa aku harus bertanya tentang apa yang sudah tertinggal di malam itu?
jelas tidurku jadi sulit karena terpikirkan oleh hal itu.
kamu tau seharusnya tidak seperti ini. jadi apa sebenarnya ini?apakah ada kata yang kurang atau menyakitkan saat mengakhiri malam itu?
sebentar, biarkan aku berpikir.
apakah ada yang berbeda, barang sedikit saja?
sepertinya iya.apa itu?
sepertinya ada 1 kalimat yang sudah aku tunggu tapi ternyata kamu tidak mengucapkan itu.apakah ini berlebihan? haha.
lihatlah, bagaimana lucunya sebuah mulut dan katanya yang memainkan perasaan seseorang.
bukankah itu terlalu mudah untuk membuat seseorang seketika mengubah atau berpikir hanya untuk 1 kalimatapakah kamu tau mengapa mulut dan katanya itu sangat mudah membolak balikan perasaan atau pikiran seseorang?
karena sungguh, ada kepekaan dan perasaan yang lebih berharga yang terselip di dalamnya.
itulah mengapa sangat mudah bagi mulut dan katanya memainkan perasaan dan pikiran seseorang.sungguh, terkadang ia mempunyai mulut yang lihai meluapkan kata-kata namun perasaan terkadang tidak terselip barang secuil di dalamnya.
goodnight.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Words
FantasyIni hanya daftar paragraf yang ditulis sebagai pemuas mulut karena tidak bisa mengungkapkannya. warning! full of cheesy words. but I guess everyone likes cheese, yup?! haha.