12

19 4 0
                                    

Saat di perjalanan pulang Arinda melihat seorang wanita paruh baya yang sedang melawan aksi dari begal.

Arinda pun terkejut dan langsung meminta supir mobil yang di tumpanginya berhenti
"Stop pak itu ada yang di begal pak".ucap Arinda tergesa gesa

"udah neng biarin aja ".

" kok bapak gitu sih kalau yang ada di posisi sana istri bapak gimana".
" bapak manusia kan, berhenti pak".
"atau saya lompat".ancam Arinda yang membuat bapaknya menghentikan mobilnya.

Arinda pun berlari menuju wanita paruh baya yang sedang berjuang melawan begal tersebut.

Arinda menarik wanita itu dan mulai menghadapi begal tersebut

"lo berani sama gue ".ucap begal itu dengan rambut yang sudah acak acakan.

Devin POV on

Devin pusing memikirkan Arinda yang sudah malam tapi belum pulang juga

ia hanya duduk di atas jendela saja melihat kamar Arinda yang masih terang.karna biasanya kalau Arinda sudah tidur pasti ia mematikan lampu

"mana sih ni anak kok belum pulang".
" kok gue ngerasa kalau ada yang terjadi ya sama tu anak".
" ah cari aja sudah".

Devin pun mengambil kunci mobilnya yang tergeletak di atas nakas

ia melaju dengan mobil nya mungkin kecepatannya sekitar 100 km/jam

sampai saat di perjalanan ia melihat wanita yang bertubuh sama dengan Arinda dan memakai gaun berwarna abu abu tengah menyelamatkan wanita yang sedang di begal

Devin memutuskan untuk membantu wanita itu

Devin POV off

" lo berani sama gue".ucap begal tersebut dengan rambut yang acak acakan.

" gue tanya sama lo ya bang".
" lo punya istri, lo punya anak , lo punya keluarga ".

begal itu mengangguk dengan tangan yang mulai memasuki pelan sakunya seperti hendak mengambil sesuatu dari sana

"abang punya kan".
" mungkin sekarang abang pergi deh urus keluarga abang di rumah mereka butuh uang yang di hasilkan dengan cara yang halal bukan dengan begal".

Begal tersebut mengeluarkan pisau dari kantong celananya, ia mendatangi pelan Arinda dan langsung mengarahkan pisau tersebut ke depan leher arinda

dari kejauhan sosok lelaki berjaket hitam datang.

Arinda terkejut."Devin".teriak Arinda dan begal tersebut semakin mendekatkan pisaunya ke leher Arinda

"siapa di sana, maju selangkah cewe ini hilang nyawa".ancam begal tersebut namun Devin tetap jalan bahkan berlari kecil dan langsung menendang perut begal itu

leher Arinda tergores pisau dikit.

Namun sekarang Arinda mundur sambil memegang lehernya yang keluar darah dikit.

sekarang Devin dan begal itu berantem.saat berantem kini tangan Devin tergores pisau cukup parah.namun Devin tidak menyerah ia bangkit lagi dan menendang pisau itu lalu menendang kaki begal itu sehingga begal itu kewalahan atau kecapean dan langsung cabut lari

"Rin lo gak papa".tanya Devin sembari mendatangi Arinda yang kesakitan dengan kakinya yang sedikit pincang

"sakit vin".Arinda menangis kesakitan.Devin menggendong Arinda ke mobil ala bridle style walaupun dalam keadaan tangan yang kesakitan juga.

" kita pulang ya".Arinda mengangguk sambil melihat wajah devin dengan nafas yang terengah engah .

Arinda memang adalah wanita yang tidak suka sama kekerasan ia juga tidak pernah mementingkan dirinya walaupun ia bawel cerewet atau apalah itu tapi ia selalu ada jiwa tolong menolongnya.

Devin pun membawa Arinda pulang dengan mobil yang melaju cukup kencang.

tangan kiri Devin terus menerus mengelus kepala Arinda

sampai di depan rumah Arinda Devin membersihkan darah yang ada dan memakaikannya hantsaplas

saat sudah selesai mengobati, Arinda terbangun."gue dimana"

" lo di mobil gue rin".

"vin tangan lo berdarah".ucap Arinda cemas

" udah gak papa nanti gue obati sendiri dirumah".balas Devin walaupun beberapa kali ia tertangkap kesakitan dan berjerit
"udah lo masuk gih besok mau berangkat sama gue sekolah atau nggak".

" nanti gue kabarin , thanks ya ".Arinda mencium sekilas pipi kiri Devin lalu pergi.

Devin pulang Arinda pulang dan istirahat di rumahnya masing masing

Arinda di buka kan pagar oleh satpam nya lalu ia masuk dengan perlahan agar maminya dan papinya tidak mendengar.

Ia menaikin anak tangga dengan perlahan dan memasuki kamarnya tanpa mengunci pintu ia meletakkan tasnya asal lalu menjatuhkan tubuhnya ke ranjang.

Arinda mematikan lampu lalu tidur lelap dalam keadaan pakaian abu abu yang di pakai tadi

Devin POV on

sementara Devin membuka pagar rumah nya sendiri tanpa di sambut satpam.

bunda Devin keluar kota Ayah Devin udah meninggal jadi ia di rumah hanya berdua dengan asisten rumah tangga yang udah dia anggap sebagai keluarga sendiri.

" nak Devin itu tangannya kenapa di pegangin terus".tanya bibi Sumi saat keluar dari dapur dan melihat Devin yang hendak menaikin tangga sambil tangan kanannya memegangi tangan kirinya YANG luka terkena pisau.

" gapapa bi cuma luka dikit aja kena pisau begal tadi".ucap Devin santai

"coba bibi liat".bibi Sumi pun berjalan ke arah Devin dan menarik ke atas lengan jaket devin.bibi terkejut."aduh nak dikit apa lukanya , ini parah nak bibi bersihin ya lukanya".

" lebay deh bi , luka gini aja udah kenain air aja lukanya udah sembuh".

" gak bibi obatin, itu juga di mukanya ada lebam".
" bentar ya nak bibi ambil kotak p3k".

" Aku ke kamar duluan ya bi, Devin tunggu".Devin pun menaikin anak tangga satu persatu.

tidak lama kemudian bibi datang membawa kotak p3k dan langsung membersihkan luka dan memakaikannya hantsaplas dan kapas

Devin POV off  

💍

.
.
.
Vomment yo ,kritik dan saran baik atau buruk selalu di butuhkan.kalau ada yang mau nanya sesuatu comment aja.

on instagram:@debbyagstn_

MARRIED with A LITTLE friendWhere stories live. Discover now