Seperti hari senin pada umumnya ,sma devin dan arinda sekarang sedang menjalankan upacara bendera.
gak tau kenapa hari ini arinda merasa kacau? ia gak bawa topi buat upacara , dan juga ia gak bawa baju olahraga hari ini.
sekarang arinda di kelas sendiri lagi bingung gimana caranya buat dapat baju olahraga biar gak di hukum push up sama pak didik
"aduh knapa coba gue gak bawa baju olahraga".arinda menabok nabok jidatnya sendiri
" oon banget sih gue ,bisa abis gue sama pak didik nanti" .tiba tiba arinda mendapatkan panggilan alam lalu dia kebelet lari ke toilet perempuan buat melepaskan bebannya itu.
15 menit arinda keluar dari wc, saat arinda balik ke kelas di atas mejanya udah ada sepasang baju olahraga.arinda berpikir
"loh, ini baju siapa"
" bodo lah, yang penting gue olahraga"
"siapa pun yang meminjamkannya Makasih banget ".pikir arinda dalam hati .Lalu ia pergi ke kamar ganti buat mengganti baju abu abu putih menjadi baju olahraga
"yah kegedean, tapi gak papa lah yang penting gak kena push up 100 kali".ujar arinda sambil merapikan baju olahraga.arinda yang kegedean .
" eh vin ,lo mau kemana".teriak arinda memanggil devin yang memasuki lapangan basket.
" gue mau olahraga".ucap devin menunjuk kelas nya dan kelas arinda yang sedang berbaris rapi di lapangan basket.
" loh yang lain pake baju olahraga kok lo nggak".tanya arinda bingung
" iya ,baju olahraga gue ketinggalan tapi gak papa".
arinda berfikir apa ini baju devin yang dia pakai.
" kok bisa ketinggalan sih".
"maklum aja manusia kan pasti pernah lupa ".
" yaudah gue kesana dulu".
" eh tunggu gue ikut kan kita olahraga nya bareng " .devin ngangguk
"satu , dua, tiga , empat , lima , enam, tujuh, delapan".teriak kelas 12 ipa 1 dan 12 ips 1.
" kenapa kalian baru datang".
" kamu juga devin mana baju olahraga kamu".omel pak didik.
" tadi saya sakit perut pak".-arinda
" bohong itu pak".teriak diandra dari barisan paling depan.
"diandra diam".arinda menelepon lidahnya ke diandra yang habis di marahi pak didik.
" arinda masuk barisan kelas kamu".pinta pak didik
"devin push up seratus kali".
" iya pak".devin pun push up sesuai yang di perintah kan sama bapaknya.
15 menit yang lain bermain bola basket semau mereka karna pak didik lagi sibuk melihat bu jani yang sedang duduk arinda memutuskan untuk ke kantin dan membeli minum buat devin.
" nah buat lo".arinda menyodorkan minuman yang dia belikan untuk devin yang sudah bercucuran keringat di wajahnya.
" thanks".
" Cape ya ,sorry banget ya gue tau ini semua gara gara gue".
"bukan ini bukan salah lo kok ini salah gue ,gue gak bawa baju olahraga".ucap nya dengan nafas yang terengah engah.
" gak gak , gue tau ini baju lo kan lo yang baru di atas meja gue tadi ".
" Hy vin , apa kabar kita udah sahabat dari orok gak mungkin gue gak tau sifat lo".
" gue tau lo itu orangnya gak tegaan sama orang lain yang kesusahan ".
" yaudah lah "
" santai aja itung itung push up bikin perut datar ya nggak".
" tapi maaf".arinda mencoba minta maaf lagi yang devin balas hanya senyum tipis dan ia mengelus rambut arinda.
" vin ini minum buat lo".ucap seorang perempuan menyodorkan sebuah minuman dingin ke devin yang sedang mengikat tali sepatunya yang terlepas .cewe itu siapa lagi kalau bukan
D
I
A
N
D
R
A
arinda menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya dengan kasar.dia selalu berfikir mengapa wanita ini selalu mengganggu saja saat arinda sedang bersama laki laki .
coba pikir saja saat arinda bersama aan dia datang dan sekarang saat arinda berdua dengan devin dia datang.
"Makasih din ,tapi gue udah punya minum".ujar devin menunjukan minum yang di berikan arinda tadi.
"oh ya siapa yang kasih?".tanya nya.
" gue yang kasih".ucap arinda tegas.
" dasar sok perhatian sama semua orang aan lah devin lah lo mau siapa sih sebenarnya ".
" sorry ya perhatian sama teman itu wajar , oh jangan jangan teman lo jahat semua sama lo ya haha makan tu , makanya jadi cewe itu sebelum ngatain orang lain ngaca dulu NGERTI".arinda sengaja nekan kata pas di bagian -NGERTI biar diandra sadar
" udah udah".kali ini devin yang turut bicara.
" kamu ikut aku din".devin menarik tangan diandra dan membawanya ke pertengahan orang bermain bola basket.
" AAAAA, vin tolongin!!!! gue takut sama bola ".teriak diandra di tengah tengah orang bermain basket.
" main terus bro aman kok aman".teriak devin ke anak yang bermain basket.
" ok bro".jawab salah satu yang main basket dengan mengajukan jempol .
devin berjalan balik ke arah arinda namun arinda di tarik aan buat ke taman belakang.
devin tidak menghalangi aan dan arinda namun di men-STALKER mereka berdua dari jauh.
sampai di taman belakang sekolah aan menyuruh arinda duduk dan devin memperhatikan mereka berdua dari jauh.
devin berpikir ia gak mungkin biarin cewe yang dia sayang di sakiti lagi sama cowo brengsek seperti aan.
" Rin gue mau ngomong sama lo".ujar aan sedang berlutut di depan arinda.
" ngomong apa?"tanya arinda bingung.
" eh aan baru kemarin lo jadi anak baru di sini lo udah dekati cewe di sini, sok kegantengan banget lo jadi anak ".
" kalau kamu mau menjalin hubungan sama arinda baik gausah deh, gue gak yakin sama lo nanti arinda lo PHP in lagi dan gue gak bakalan biarin itu terjadi".ucap devin dengan tangan yang terlibat di depan dadanya.
dari tadi aan berusaha banget supaya dia bisa dekati arinda bukan hanya sekedar sahabat teman ataupun mantan.
"Rin pliss kita mulai dari nol, aku janji gak bakal ninggalin kamu lagi".ucap aan masih berlutut di depan arinda
devin melihatnya hanya memutarkan bola .
" gue gak yakin sama lo ,sorry kita bisa temenan aja gak".tawar arinda.
" plis kasih gue kesempatan ke dua rin gue janji bakal setia sama lo".
💍
.
.
.
baca juga cerita yang satunya LIFE
gimana??.kritik dan sarannya ya
vote ya ♡.Makasih salam dari
-Debby agustina-
YOU ARE READING
MARRIED with A LITTLE friend
Fiksi Remaja" Will You Marry me".ucap seorang lelaki tampan menggunakan jaz hitam yang sedang berlutut di hadapan perempuan berambut panjang itu sambil menyodorkan sebuah kotak cincin berwarna hitam yang memberikan kesan elegan. " kamu yakin mau jadi pendamping...
