Part 4

2 1 0
                                    

Pria paruh baya itu masih terjaga menunggu anaknya untuk pulang. Lalu, pintu akhirnya terbuka dan menampakkan seorang laki - laki yang ditunggu - tunggu nya daritadi. Tapi bukannya menyapa sang ayah, laki - laki itu malah melewatinya begitu saja.

"Darimana saja kamu Galen?" Tanya pria itu.

"Peduli apa Papa sama Galen?" Ketus Galen, ya laki - laki itu Galen.

"Jaga nada bicara kamu Galen" ucap Gilang---- papa nya Galen.

"Urusi saja pekerjaan anda Galen capek" ucap Galen lalu pergi meninggalkan Gilang dengan perasaan bersalah.

...

Cahaya pagi memasuki pandangan mata Aerilyn. Ia langsung menyibak selimutnya dan bersiap untuk sekolah, setelah siap dia keluar dari kamar untuk sarapan.

Hening. Itu satu kata untuk keadaan rumahnya.

Aerilyn yang sekarang bukanlah dirinya yang dulu, bukan lagi Aerilyn yang ceria yang akan setia menunggu kedatangan Papa nya pulang ke rumah saat malam, bukan lagi Aerilyn yang akan menganggu Mama nya saat memasak dan juga bukan lagi Aerilyn yang menganggu Evelyn, kakaknya saat mengerjakan tugas.

Aerilyn kehilangan semuanya. Mama nya, Papa nya, dan Evelyn, itu karena kejadian saat pesawat yang ditumpangi keluarga Brunella jatuh.

Aerilyn melihat foto Evelyn biasanya saat hari pertama masuk sekolah Evelyn lah yang akan menenangkan Aerilyn.

Aerilyn melihat foto Evelyn biasanya saat hari pertama masuk sekolah Evelyn lah yang akan menenangkan Aerilyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Evelyn)👆

"Elin rindu kalian" gumam Aerilyn dan tanpa disadari air matanya sudah turun membasahi pipinya.

"Non Elin ini sudah jam 7" ucap Bi Atun yang datang dari dapur.

"Eh? Yaudah bi saya berangkat dulu kalau gitu" ucap Aerilyn lalu berangkat ke sekolahnya.

...

Sesampainya di sekolah Galen melihat Aerilyn di depan gerbang yang sudah tertutup. Ia pun menghampiri Aerilyn yang mondar - mandir di depan gerbang dengan motornya.

"Woi!"

"Astaga!" ucap Aerilyn kaget.

"Apaan sih!" Ketus Aerilyn. Galen terkekeh saat melihat wajah kesal Aerilyn.

"Telat lo ya?" Tanya Galen.

"Hm"

"Singkat banget jawabnya tau ga sih perempuan lain tuh pasti langsung histeris kalau gue samperin" ucap Galen.

"Lebay" cibir Aerilyn.

"Ikut yuk! Percuma ga bakal dibuka gerbangnya" ucap Galen, Aerilyn mendelik kesal.

"Lo ngajakin gue bolos?" Tanya Aerilyn.

"Iyalah! Daripada lo nungguin disini sampai bel pulang mending ikut gue kita jalan - jalan, gimana?" Ucap Galen sambil menaik turunkan alis nya.

"Iya deh" ucap Aerilyn.

Dalam hati Galen memekik senang entah mengapa ia merasa begitu senang mendengarnya.

"Yaudah ayo naik" ucap Galen sambil menepuk - nepuk jok motornya.

Aerilyn naik ke atas motor Galen, memegang sisi jaket kulit milik Galen. Motor sport Galen pun membelah jalan yang berbalut dengan udara sejuk di pagi hari.
.
.
Tbc?

Hola jangan lupa vomment ya readers haha.
Visual Aksa sahabatnya Galen ada di mulmed ya! Xoxo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang