Langit malam kali ini terlihat lebih indah dari malam Sebelumnya, hari ini bintang bintang menunjukan dirinya tanpa ragu
Cahaya bulan juga ikut menerangi malam ini
Hingga cahayanya hanya terfokuskan kepada seorang remaja manis yang sedang berdiri di jendela kamarmna sembari memandangi langit langit diatasnya
Ia memejamkan kedua matanya dan menarik nafas sedalam dalamnya
Huft...
Seakan akan ia membuang semua beban ditubuhnya hari ini
Hari ini cukup menyedihkan, tapi ini bukan pertama kalinya, bahkan mungkin hari seperti ini sudah ia rasakan sejak kecil
Ia memandang miris kedua lengannya yang terasa sangat nyeri, ada bekas kebiruan di kulit putih mulusnya itu
Tanpa sadar, sebuah permata sebening kristal berjalan dengan santainya dari kedua manik mata cantik milik remaja itu
Iya
Dia menangis
Meratapi nasipnya
Bukannya ia tak bersyukur, hanya saja, bisakah semuanya lebih baik dari ini?
Kenapa harus seberat ini?
Sebuah Kehidupan yang tak diinginkan!! Kenapa harus dia?
Flasback
"Dasar anak pembawa sial! Mati saja kau! Kau pikir mudah mencari uang untuk biaya makanmu? Hah?! Sudah baik dikasih makan malah dimuntahin!"
Plak!
"M-maaf..hiks..mah t-tapi...perut seonho memang hiks.. Sakit"
Plak!
"Apa peduliku?! Jika tau begitu kenapa kau tetap makan??? Buang buang makanan saja! Kau harus dihukum"
"Aampun mama... Maafkan seonho..hiks...mamah!!"
Cletak!
Sebuah ikat pinggang melayang dan tepat mengenai lengan putih mulus milik seonho, dan itu kembali memberi bekas berwarna biru, bahkan saat luka sebelumnya belum sembuh, luka itu kembali terbuka
Cletak!
Lagi, lagi, dan lagi. Rasa sakit itu seperti sudah tak terasa lagi di tubuh seonho
Rasa perih itu tak lagi dapat seonho rasakan, tapi entah mengapa kedua manik matanya kembali menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Malaikat Yang Dirindukan -Guanho
Random[LENGKAP] "dasar anak pembawa sial! kalo lo ga lahir pasti hidup gue ga sesengsara ini!" "maafin seonho mah.." "mati aja lo!!" ------- "Dia mengalami kekerasan fisik dan mentalnya juga telah terganggu" "sembuhkan dia dok... saya mohon" "dia harus di...