Si genius

2.1K 109 1
                                    

Si genius

"nara,  habiskan makananmu, lalu kita berangkat" kata namjoon

"ne appa" jawab putri kecilku yang sedang menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.

Mereka adalah orang yang berarti bagiku,  aku bekerja sebagai perawat, selain menjadi perawat aku juga mengurus kafe di berbagai kota di korea.
Ini adalah peninggalan kedua orang tuaku sebelum mereka meninggalkanku untuk selamanya.

Namaku adalah choi yuna sekarang menjadi kim yuna,  dan suamiku kim namjoon adalah seorang musisi besar di korea melihat tes IQ nya ,aku menjadi iri sekaligus beruntung pasalnya kami mempunyai seorang anak tak kalah geniusnya sehingga terkadang aku merasa paling bodoh diantara mereka,  aduh yuna berapa usiamu sampai sampai otakmu ini bisa dikalahkan dengan anak berusia 3 tahun.

Pagi ini kami akan pergi ke rumah mertuaku,  ibu dan ayah kim namjoon paling tepatnya. 

Hari ini adalah hari libur jadi kami bebas untuk berlibur,  dan kami memutuskan untuk berlibur ke busan,  mengingat kami jarang kesini karna sangking sibuknya urusan pekerjaan masing masing.

"apakah kalian sudah siap? " tanya namjoon

"tunggu sebentar appa,  sepertinya eomma masih belum siap" timpal nara

"apakah eomma masih berada di kamar? " tanya namjoon pada anak semata wayangnya ini.

"sepertinya masih appa". Nara celingak celinguk untuk melihat ke dalam

"sayangg,  apakah masih lama? "namjoon berteriak dari luar.

"kenapa lama sekali sihh sayang??  " namjun menghampiriku ketika ia melihat aku membawa banyak barang,  dan tentu saja ia ikut membawakan barang2 yang entah berapa kilogram beratnya, mungkin melebihi bobot nara.

"ini keperluan kalian, makanan dan pakaian, apa kalian tidak membawa ganti hum?  Tanyaku sedikit kesal.

"kita kan bisa beli di-"

"tidak,  kita harus berhemat,  lagi pula baju kita udah banyakk,  tidak perlu beli"

Nara mengangguk paham

NamjoonPov...

Inilah yang aku suka dari kim yuna,  sikapnya yang keibuan dan sangat mampu menstabilkan ekonomi keluarga kami , jika tidak ada dia mungkin uang hasil kerjaku sudah berkuras habis mengingat aku memang sangat boros terhadap uang dan tidak memikirkan keadaanku besok bagaimana "

Aku tersenyum tipis jika memandangi istriku,dan anakku yang begitu mirip denganya, sungguh nikmat tuhan yang tiada tara.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya kami sampai,  rumah yang terlihat antik melihat ayahku yang sangat menyukai barang antik.

Hampir di setiap sudut ruangan ada berbagai jenis barang antik.

"nenek, kakek" panggil nara yang sedari tadi clingak clinguk di depan pintu

"wah cucu nenek udah besar yaaa" nenek membukakan pintu setelah mendegar panggilan dr cucu kesayanganya.

"ayo silakan masuk"
Kami mengangguk dan segera masuk.

'tidak banyak perubahan'batinku

"woahh banyak sekali piring porselen kakek" nara berbicara sambil menatap satu satu barang antik yang di pajang di dinding.

'benar benar maniak barang antik'batin yuna

Setelah berjumpa dengan ibu dan ayah,  kami langsung beristirahat di kamarku dulu sebelum menikah dengan choi yoona,  masih persis seperti dulu,  dan tidak ada perubahan.
.
.
.
Capek beut author nulisnyaa,  hargain author yaaa dengan cara voment sebanyak banyaknya..

BTS marriage lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang