2- Dia

239 26 8
                                    

2- Dia

happy reading:)

***

"Pagi," sapa flo yang baru turun dari tangga sambil tersenyum lebar kepada seorang pria paruh baya yang sudah berkepala tiga itu namun masih terlihat muda.

Sifat flo memang beda bila berada di rumah dan di sekolah, di sekolah flo lebih pendiam dan pemalu karna takut tersentuh orang lain. Tapi tidak kalau dia ada di rumah karena dia terbiasa dengan ayahnya yang selalu melindunginya.

Jika kalian bertanya dimana bunda flo, bunda flo meninggal saat flo berusia lima tahun karena kecelakaan.

"Pagi flo," balas Hendra, ayah flo.

"Ayah hari ini gak bisa nganterin kamu ke sekolah, soalnya ayah ada meeting, kamu di anter pak Mamat gak apa-apa kan?" tanya ayah flo sambil mengoleskan selai ke roti untuk anak semata wayangnya itu.

"Gak apa-apa kok yah," balas flo sambil memakan roti yang tadi di siapkan ayahnya.

"Yaudah ayah berangkat dulu yah," ucap ayah flo sambil memakai jas kantornya.

"Jangan lupa bawa bekal yang di siapin bi Murti yah," perintah sang ayah mengingatkan, flo hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," jawab flo setelah menelan roti yang ada di mulutnya, setelah menelan roti itu flo langsung meminum susu yang ada di sebelah kirinya.

"Bi bekal aku mana?" tanya flo kepada bi Murti yang ada di dapur.

"Ini non," balas bi Murti sambil menyodorkan kotak berwarna biru itu yang isinya sandwich tuna kesukaan flo.

"Flo berangkat dulu yah bi, assalamualaikum," salam flo kepada bi Murti.

"Waalaikumsalam, hati-hati non di jalan," jawab bi Murti setengah berteriak karena flo sudah berada di luar.

Di luar ada pak Mamat yang sedang memanaskan mobil, setelah melihat flo keluar dari rumah pak mamat langsung bersiap-siap untuk mengantar anak semata wayang majikannya itu.

"Mobilnya udah siap pak?", tanya flo kepada pak Mamat.

"Udah non, ayo kita berangkat," balas pak Mamat kepada flo.

Flo masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang. Perjalanan dari rumah flo ke sekolahnya hanya membutuhkan waktu kurang lebih dua puluh menit.

Setelah sampai, Flo langsung pamit ke pak mamat sambil berujar,

"Pak nanti jemput ya pulang sekolah," ucap flo kepada pak Mamat.

"Siap non," balas pak Mamat.

"Assalamualaikum pak," salam Flo kepada pak Mamat.

"Waalaikumsalam non," balas pak Mamat.

Ketika aku melewati koridor, aku mengernyit sekaligus meringis karena banyak sekali orang yang berkumpul di koridor kelas ipa, seperti ada yang sedang berkelahi soalnya banyak yang teriakan 'hajar hajar' dari murid-murid.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When A Haphephobia Meet A BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang