Hari ini langit terlalu dingin untuk disapa,
Dirimu pun juga.
Baru kali ini aku melihat dirimu terbelenggu oleh listrik yang siap untuk menghanguskan setiap jiwa yang mengganggu.
Contohnya, diriku.
Aku benci mengatakannya, tapi aku benar - benar tak bisa menahan.
Kupikir kau adalah seseorang yang pintar, tapi...
Maaf aku harus mengatakannya, kau bahkan lebih bodoh dari apapun.
Tak bisakah kau melihat sebuah kehancuran yang berada didepan mata jika kau masih bersama petir?
Hey, awan.
Sayangku...
Kenapa kau malah kembali bersamanya?
Kau dengan teganya meninggalkanku yang sudah kehabisan bahan bakarku untuk tetap terbang bersamamu.
Kupikir... setelah kejadian itu, kau akan menjadi sesosok awan yang tangguh dan tak gampang dibuali.
Tapi ternyata, pikiranku terlalu jauh memikirkannya. Bahkan kau menjadi sesosok yang bahkan lebih buruk dibanding kemarin.
Tidakkah kau merasa rugi?
Disinilah aku mulai merasa, apa gunanya diriku jika kau masih tak merasakan kehadiranku di atas langit ini?
"Apa aku harus benar - benar menyerah pada keadaan tak adil ini? Kenapa hanya aku? Sungguh, jangan membuatku malah menjadi seseorang yang menyakitimu, hanya karena aku tak pernah menjadi pangeran hatimu." -Shitaeku

KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi Awan Hitam
FantasiaBaliklah badanmu, lalu katakan padaku jikalau kau ingin bersamaku.