B

117 8 0
                                    

Setelah sampai di caffe, mereka berdua terkejut melihat army yang menunggu bts , ada ratusan army yang menunggu di luar caffe dan berdesak desakan membeli tiket masuk ,,,

Caffe appa nya riri besar dan bertingkat ibaratkan lestoran bintang lima atau lebih lah diibaratkannya ,tapi appa nya riri memilih membuat nya menjadi caffe saja ..

"Ly bagai mana ini ? Di sini sangat berdesak desakan dan pintu caffe pun penuhh "
~ lala terlihat gelisah

" entahlah kita bisa apa ,aku harus mencari appa ku supaya kita bisa masuk tunggu saja di sini "
~ riri ikut gelisah

Mereka hanya berjalan mondar mandir mencari appa riri tak lama kemudian ,,

mobil mewah berwarna hitam panjang berhenti di depan mereka berdua , semua kameramen berlarian berkerumun ,army yang di dalampun ikut berlarian keluar dan berteriak kencang

kami berdua kebingungan dan terinjak injak ,riri menarik tangan lala menjauh dari kerumunan .

" lala ini ada apa? ,kenapa mereka berlarian keluar dan berteriak ?, kenapa mereka saling mendorong ?apa ada teroris di dalam caffe appa ku?? Lala aku aku takut"
~ riri ketakutan sambil memeluk tangan lala dengan erat dan terlihat gelisah ,

" kenapa kau begitu polos , itu bts bodoh mereka berlarian ingin melihat bts , kau ini benar benar bodoh apa pura pura bodoh untung kau cantik ,ingin rasanya aku mendorongmu ke kerumbunan army di sana biar kau diinjak injak "

~ lala yang melepaskan pelukan riri di tangannya sembari mencubit pipi cabi riri ..

"Kau jahat lala ,aku kan tidak tau itu bts dan lepaskan tanganmu!!!, itu sakit ,nanti aku tambah cabi kau tau aku tidak suka orng yang mencubit pipi ku"

~riri melepaskan tangan lala dari pipinya dan mengerutkan dahinya memanyunkan bibirnya sepirti donal duck

"Mian,, aku tak sengaja mencubit pipi mu karna aku geram ingin memakan mu kau benar benar heeeeeeeehhhhhhh"

Dear Woman Vikook (Nc)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang