"Yah―kita mau kemana?"
Hyunri dengan terpongoh menyamakan langkah lelaki di depannya. Si lelaki terus saja berjalan tanpa respon. Membuat Hyunri yang berada di belakangnya mengumpat tanpa suara. Mata bulatnya mengamati sekitar dengan bingung. Ia tahu betul ini jalan menuju kemana, tapi ia masih ragu dengan tujuan lelaki itu―sebut saja Kyuhyun. Tidak mungkin kan Kyuhyun mengajaknya berkencan di―ah itu pasti tidak mungkin! Mungkin saja ada cafe yang baru di buka di tempat ini. Ya, itu lebih masuk akal.
Langkah Hyunri terhenti dan mulutnya terbuka, bahkan ia rasa rahangnya akan menggelinding saking lebarnya ia menganga. Kelopak mata Hyunri bergerak cepat tutup-buka berulang kali. Di tatapnya bangunan di depannya kini dan punggung Kyuhyun secara bergantian. Dia bercanda, kan?
"Kau yakin ini tempatnya?"
Kyuhyun menjawab tanpa berpaling. "Begitulah." Lalu mengeluarkan sesuatu―entah apa itu―dari dompetnya.
Hyunri kembali memperhatikan bangunan di depannya. Matanya menatap dengan tidak percaya. Harusnya dia tidak senang dulu saat tadi lelaki es-nya itu mengatakan akan mengajaknya berkencan. Harusnya juga dia curiga karena Kyuhyun tidak mau mengatakan dimana tempatnya. Dan sekarang ia tahu kenapa. Karena di depannya berdiri dengan tegaknya bangunan yang orang-orang sebut sebagai perpustakaan kota. Catat! Perpustakaan-kota.
Nampaknya Kyuhyun baru saja terbentur sesuatu jika menganggap perpustakaan kota adalah tempat kencan.
Pemilik iris sewarna gula meleleh itu memanjukan langkahnya. Kini berdiri di depan Kyuhyun dengan pandangan sangsi. "Kau bercanda, kan?"
"Tidak. Cepat masuk!"
Kyuhyun mulai melangkah. Mengabaikan Hyunri yang mungkin saja limbung karena gerakan mendadaknya. Sedangkan Hyunri hanya bisa pasrah mengekori di belakang. Pipinya mengembung sebal. Sesekali mulutnya akan mencebik saat Kyuhyun berhenti lalu jalan lagi karena tidak mendapatkan tempat duduk yang menurut lelaki itu strategis.
Hyunri menghempaskan tubuhnya dengan berat. Sungut-sungut masih terdengar dari bibir merahnya. Akhirnya setelah berkeliling cukup lama, mereka―bukan, tapi Kyuhyun menemukan tempat duduk yang strategis. Di bagian belakang dan di pojokan pula. Bahkan hanya ada meja ini dan sekelilingnya adalah rak-rak buku nan tinggi. Benar-benar strategis. Jika kau ke perpustakaan hanya untuk tidur dengan buku semacam formularium menjadi alasnya.
Hyunri mengetuk-ngetukkan jari telunjuk tangan kanannya pada permukaan meja. Matanya memandang lelaki es-nya yang sedang mengeluarkan perkakas tulis dari dalam tas. Memandang untuk meminta penjelasan. Sedangkan lelaki itu justru tak acuh dan malah mulai membuka buku tebalnya. Sepenuhnya mengabaikan Hyunri.
"Jadi ini yang kau maksud dengan kencan sepulang sekolah?"
Masih dengan fokus sepenuhnya pada buku, lelaki itu menjawab. "Aku tidak bilang ini kencan."
Hyunri lagi-lagi menganga dibuatnya. Apa Kyuhyun tiba-tiba terserang penyakit penurunan daya ingat? Dia bahkan sangat ingat dengan kalimat―ayo pergi berkencan―yang lelaki itu ucapkan saat di gerbang sekolah tadi. Dan sekarang―bagaimana bisa ia berkata seperti itu?
Terpaksa Hyunri mengeluarkan manga (komik jepang) dari dalam tas. Ia tidak yakin mood-nya akan cepat membaik, mengingat tingkat kejengkelan yang mulai mencapai level merah. Tapi, toh ia tetap membaca manga yang ia dapat dari Kim Taehyung―teman sebangkunya yang baru.
Baru saja ia akan membalik ke halaman berikutnya, manga di tangannya di rampas dengan tidak elit.
Kejengkelan gadis itu bertambah parah. Kyuhyun benar-benar menyebalkan. Apa Hyunri sedang dikerjai? Maka kau sukses besar Cho, jika itu benar.
YOU ARE READING
Date After School | Cho Kyuhyun
FanficApa Kyuhyun tiba-tiba terserang penyakit penurunan daya ingat? Dia bahkan sangat ingat dengan kalimat―ayo pergi berkencan―yang lelaki itu ucapkan saat di gerbang sekolah tadi. Dan sekarang―bagaimana bisa ia berkata seperti itu? Hanya cerita ringan d...