Silahkan menikmati Hyunbin dan Minhyun dengan kearifan lokal!~
Happy reading!♡
●●●'Kereta Api keberangkatan Jakarta tujuan Surabaya telah tiba di Stasiun Gubeng Surabaya. Para penumpang yang turun di stasiun ini diharapkan segara bersiap-siap...'
Suara dari pengeras suara itu menggema di gerbong eksekutif nomor 3 tempat Hyunbin duduk. Dengan malas, Hyunbin menurunkan kedua kopernya dan menyandang tas ransel di bahunya.
Kereta benar-benar berhenti setelah kurang lebih lima menit.
Pintu gerbong terbuka dan Hyunbin buru-buru berjalan keluar gerbong dengan angkuh.
Hyunbin berjalan mengikuti panah menuju tulisan 'exit' sambil mencari adik ipar ayahnya, yang katanya akan menjemput Hyunbin.Dengan bantuan tubuh ekstra jangkungnya Hyunbin berhasil menemukan kakak ipar ayahnya, menunggu dengan seorang anak kecil berusia kurang lebih 5 atau 6 tahun.
"Budhe Sewoon?" sapa Hyunbin sopan lalu mencopot kacamata hitamnya.
Orang yang disapa Hyunbin menoleh lalu tersenyum, "Nak Hyunbin? Ya ampun wes besar ya kamu, le."
Hyunbin mengulurkan satu tangannya kemudian menyalami Budhenya itu, "Iya, Budhe."
"Dek, ini salim dulu sama Mas Hyunbin," kata Sewoon kepada putranya.
"Mas Mbinn~" ujarnya lalu tersenyum dan menyalami Hyunbin.
"Inget dia nggak, Bin? Adek sepupu kamu, Youngmin," jelas Sewoon.
Hyunbin menggeleng, "Lupa, Budhe."
"Walah, ya wis. Sekarang sudah inget, toh?" ujar Sewoon. "Ayo sekarang ke rumah Budhe. Kita makan dulu, baru ke kos-kosan kamu."
Hyunbin mengangguk dan mengikuti Budhenya menuju mobil.
●●●
Sepanjang perjalanan Hyunbin sibuk memperhatikan jalanan juga semua bangunan yang ada di Surabaya.
Ya nggak beda jauh sama yang di Jakarta, sih. Banyak juga kok gedung-gedung tinggi pencakar langit.
"Bin," panggil Sewoon dari balik kemudi.
"Ya, Budhe?" balas Hyunbin.
"Kamu beneran mau bantuin Pakdhe kamu di tambak besok?" tanya Sewoon.
Hyunbin menghembuskan napas panjang. Sebenernya dia nggamau panas-panasan di dekat tempat amis kaya tambak. Tapi, semenjak dia dikirim ke Surabaya kartu kreditnya disita, dan dia cuma punya kartu debit berisi uang jatah bulanannya.
Dan hanya dengan kiriman uang 5 juta sebulan, jelas kurang untuk seorang Hyunbin Hardinata yang terbiasa menerima uang jajan lebih dari 10 juta sebulan saat SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Augenblick↝ Minhyunbin [republished]
FanfictionREPUBLISHED. bxb. cerita hyunbin si anak hitz, dan minhyun si galak.