Happy Reading!♡
Sesuai janji, works ini akan berisi yang ringan-ringan aja.
Tapi tetep aku masih tim #SiksaPerasaanKwonHyunbin hehe🌚🌚🌚
warn: harshwords.
●●●
"Jadi kamu beneran mau terima tantangan aku?"
Minhyun sedang bergulung di atas kasur kamarnya. Handphonenya tergeletak begitu saja di atas kasur, dan sedang terhubung dengan Hyunbin Hardinata via telepon.
"Yea, why not sih Kak? Gue nggak ada takut-takutnya sama tantangan kaya gitu."
Suara Hyunbin terdengar jelas karena loudspeaker di handphone Minhyun dalam mode aktif.
"Yowes, Bin. Pokoke sesuai peraturan awal. Yang jatuh cinta duluan sing kalah."
Minhyun menengadahkan kepalanya. Sebenernya challenge kaya gini susah-susah gampang. Hyunbin sebagai playboy pasti punya 1001 jurus yang bisa bikin hati siapa aja luluh.
"Hmm... siap-siap aja buat kalah, Kak. Sampai detik ini belum ada satu manusiapun yang bisa nolak pesona gue!"
Suara Hyunbin yang terdengar percaya diri itu merontokkan sedikit rasa percaya diri Minhyun.
Kan ga lucu kalau dia yang kalah duluan? Mau ditaruh di mana muka dia?
"Iya, nanti aku yang jadi orang pertama, yang berhasil nolak pesona Hyunbin Hardinata."
Hyunbin tergelak di ujung telepon.
"Okay, kita tunggu aja nanti siapa yang menang, Ai."
Minhyun mengangkat satu alisnya.
"Ai? Siapa lagi, tuh? Namaku iku Minhyun, ojok diganti-ganti bocah!"
Hyunbin tergelak lagi.
"Ai tuh kalau dalam Bahasa Bali artinya matahari. Di challengenya kan dibilang kita harus buat panggilan sayang—"
"Ya terus? Hubungannya sama Ai?"
"Sabar dong, Ai ku sayang. Aku manggil kamu 'Ai', karena kamu itu kaya matahari."
"Matahari opo maneh? Tak keplak kon, Bin!"
"Ya kamu itu kaya matahari yang selalu menerangi hari-hari aku."
Minhyun tertawa. Baru kali ini setelah bertahun-tahun hidup ada yang nggombalin dia pakai gombal receh gini.
Dan sialnya, dia bisa merasakan pipinya memerah dan memanas.
"Ooh, bocah gemblung! Edan!"
"Edan tuh artinya gila ya, Kak?"
"Iyo, gila kaya kamu."
"Gila itu maksudnya bikin Ai tergila-gila sama aku gitu, ya?"
"Ngarep!"
Hyunbin tergelak lagi. Dan entah kenapa Minhyun suka mendengar tawa Hyunbin.
"Kak, Kak Ai capek nggak?"
Minhyun menggeleng walau dia tahu, Hyunbin tidak akan melihatnya.
Terus sejak kapan ini bocah rewel kalau ngomong halus bener kaya gula donat.
"Nggak, emang kenapa?"
"Jalan, yuk? Kita kulineran malem-malem kuy lah."
"Mager, Bin..."
"Mau aku gendong? Bentar aku samperin ke kamar kamu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Augenblick↝ Minhyunbin [republished]
FanficREPUBLISHED. bxb. cerita hyunbin si anak hitz, dan minhyun si galak.