Melupakan, mengikhlaskan?
Semua tidaklah semudah yang kau ucapkan sebab sa'at kau sudah benar2 memilih pemilik hati, kau takkan semudah itu bisa melupakan. semua tampak berat, semua tampak mengiris hati.
Saat bayangmu datang menghampiri di sepanjang hari.
Aku pernah mencoba melupakanmu, melupakan semua tentangmu dan juga kenangan kita namun nyatanya semua itu hanya membuatku tersiksa.
Jangan paksa aku untuk bisa melupakanmu.
Mengikhlaskan kepergiamu saja ini tidaklah mudah.Sampai detik ini aku masih sering terbelenggu dalam perasaan yang sama seperti beberapa tahun yang lalu saat kita masih bersama.
Aku sadar saat ini kau pasti sudah senang2 dengan hidupmu.
Tapi tidakkah sedikit pun kau memikirkan perasaan seseorang yang dlu pernah singgah di hatimu.
Aku tidak akan memintamu kembali hanya saja aku butuh alasanmu mengapa sampai saat ini aku belum bisa bahkan belum mampu melupakan dirimu.
Apakah ini yang disebut dengan karma? Yang dulu sempat menyia-nyiakan mu? Tolonglah bantu aku keluar dari belenggu bayang2 masa lalu ini.Melupakan dan segera bangkit dari keterpurukan bersebab hubungan gagal, itu tidak semudah yang di katakan banyak orang.
Memang, alasan sulit move on terlalu berandai andai.
Tapi, untuk perasaan yang sudah teramat dalam dan masuk ranah serius lalu tiba tiba berhenti dan gagal, itu bisa di maklumi kalo berandai andai. Kok bisa ya, ada apa, kenapa ini, apa salahku, seandainya. Pertanyaan itu lumrah terucap dari pejuang hubungan serius.
Aku pernah menjalin hubungan dua tahun lebih, dan kandas dengan alasan yang konyol.
Dan sampai saat ini aku belom bisa melupakannya.
Memang bodoh tapi mau gimana lagi.Aku tau move on itu memang harus dilakukan.
Tapi jika hati terus memaksa untuk tak melepaskan bagaimana? karena yang terikat itu sulit untuk dilepaskan bagaikan kulit yang menempel padan tubuh.
Perasaanku pun kepadanya seperti ikatan kulit itu bahkan lebih.
Jika boleh bantulah aku untuk mengubah perasaan cinta dan sayang ini menjadi perasaan yang biasa.Kini aku mengerti semua masa pasti ada akhirnya.
Kita hanyalah pelaku, hanya akan berlalu seiring babak baru.
Sudahi pilu hanya akan buatmu beku, sedang semesta tak henti tawarkan bahagia baru.
Masa lalu hanya akan rabunkan pandangmu, hingga memandang warna pelangi saja kau kelabu.
Semua yang telah tercipta pasti akan sirna.
Kau tercipta bukan untuk tak lakukan apa-apa.
Dan kau hanya perlu tahu sekalipun tubuhmu kembali menjadi tanah, pernah mencintainya sekalipun tak pernah salah. Hanya keadaan yang buatmu harus menerima kelam yang tak kunjung padam.