'Dapet satu notip dari kamu aja aku bahagia, gimana kalo di spam chat sama kamu bisa struk dadakan kali aku' -Hani---
"Hatchuu,duh idung gw gatel banget astaga".
Hani. Gadis belia itu sejak 2 hari kemarin memang terserang demam. Tepatnya setelah kejadian dia yang nekat menunggu Farhan di bawah guyuran hujan deras.
Kadang memang cewe itu kalo lagi deket sama doi otak nya suka gak lancar. Ya kurang lebih begitulah keadaan otak Hani kemarin.
'Ting'
Hani yang tadinya sedang mencoba memejamkan matanya untuk beristirahat pun refleks terbangun ketika mendengar suara dari benda pipih miliknya berbunyi.
Dengan mata yang masih terpejam tangan Hani mulai meraba-raba nakas di samping tempat tidur nya itu. Mencari benda pipih yang baru saja berbunyi.
'M.Farhan Rabbani.: udh mndngn?'
Hani yang matanya masih seperti orang baru bangun tidur itupun langsung dibuat memelotot setelah melihat notifikasi dari salah satu aplikasi chat nya.
Bukan. Bukan karna notifikasi tapi karna orang yang mengirimi notifikasi itu.
Seorang Farhan Rabbani gaess!!
Farhan Rabbani si KETOS dingin itu dan isi chat nya pun mampu membuat Hani salting.
Walaupun kata-katanya tidak jelas namun Hani tau apa maksud dari pesan yang dikirimkan Ketua Osis nya itu.
Ya gimana ga salting coba kalian para cewe di tanyain kabar sama kaka KETOS cogan lagi pula tu.
Memang waktu hujan deras beberapa hari lalu. Saat Hani pulang bareng dengan Farhan hujan deras mengguyur ibu kota.
Dan ajaibnya Hani memilih menunggu Farhan di tengah deras nya hujan tanpa payung atau sebagai nya sebagai alat pelindung dari hujan yang turun sangat deras.
Alhasil setelah Farhan mengantarkan dia sampai di rumah dengan selamat, malam nya Hani terserang demam.
Ya beginilah keadaan Hani sekarang. Gadis itu hanya bisa marah-marah karna hidung nya yang kecil itu mampet. Coba itu bayangin udah hidung kecil mampet lagi lah Hani napas nya dari mana?.
"Ayo Han, Hani nya ada di kamar masuk aja ke kamar nya tapi pintu nya di buka ya".
"Iya tante terimakasih".
Dan setelah percakapan singkat itu berhenti, beberapa detik kemudian. Seseorang di luar kamar memutar knop pintu sehingga pintu yang berwarna putih itu terbuka lebar menampilkan kamar yang bernuasa biru. Kamar nya memang sedikit berantakan. Banyak bekas tisu di sekitar tempat tidur.
"Jorok".
Hani yang sedang berusaha tidur itu refleks membuka matanya kembali. Berdiam diri sebentar sambil memfokuskan matanya. Setelah di rasa cukup Hani segera berbalik badan menghandap ke arah samping tempat seseorang yang tadi sempat berbicara kepadanya.
"Ko bisa?-- eh maksud ko kaka bisa ada disini?".
Yang di tanya hanya diam tanpa mengeluarkan suara sama sedikit pun. Dia masih tetap bertahan dengan posisi nya berdiri di ambang pintu sambil melipat tangan di atas dada. Matanya masih fokus dengan objek yang ada di hadapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FarHani
Jugendliteratur-Farhan yang dingin dan Hani yang bawel. Farhan yang yang cuek dan Hani yg so care. Farhan yang ketus dan Hani yang cerewet. Farhan yang ketua osis dan Hani yang benci osis. Farhan yang acuh dan Hani yang manja. Farhan yang ganteng dan Hani yang man...