Chapter 11

1.4K 105 31
                                    


Devin dan Marsha turun dari mobil. Rasanya sulit sekali untuk Devin menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini. Lebih dari Indah. Kegigihannya selama ini atas Marsha berbuah manis.

Devin meraih tangan Marsha dan menggenggamnya, berniat untuk mengantarkan Marsha ke kelasnya. Namun langkahnya terhenti saat dirasanya Marsha tetap diam di tempatnya. Ia menoleh pada gadisnya itu.

"Kok diem aja? Ayo ke kelas... "

Bukannya menjawab Marsha justru menatap tangannya yang ada di genggaman Devin, akhirnya Devin pun mengikuti arah pandangan Marsha.

"Ada yang salah?" tanyanya lagi

"Hmm malu vin, ntar di liatin anak-anak yang lain"

"Kenapa mesti malu sih? Anak-anak juga pasti ngerti, di kampus ini juga ga ada larangan buat pacaran kan"

"Bukan gitu maksudku, tapi kan... Ini terlalu tiba-tiba ga sih"

"Dengerin aku ya sha, kita hidup itu ga perlu dengerin apa kata orang. Selama kita happy, selama kita bener, selama kita ga ngerugiin orang lain, kita harus tutup mata dan telinga dari apa kata orang. Dan terakhir, aku udah genggam tangan ini, akan aku pastiin aku ga akan pernah ngelepasin gitu aja"

Marsha tertegun mendengar ucapan Devin, bukan hanya karna ucapannya tapi juga keseriusan Devin ketika mengucapkannya. Marsha tidak tau jika Devin seserius itu padanya. Betapa bodohnya ia selama ini sampai tidak sadar bahwa ada orang yang begitu amat sangat memperhatikannya, sedangkan ia justru hanya fokus pada seseorang yang sama sekali tidak melihat keberadaannya.

"Sorry vin... Aku cuma..."

"Aku ngerti, kamu pasti belum terbiasa, tapi semuanya kan harus di mulai sha, kalau ga gitu, ga akan pernah terbiasa nanti nya"

"Iyaa, maaf... Sekarang kita ke kelas ya" jawab Marsha, tangannya membalas genggaman Devin. Devin tersenyum lalu mereka berjalan menuju kelas Marsha.

"Marsha, ada yang nyari lo tuh" kata salah satu teman kampus Marsha saat mereka berdua melewati koridor utama.

"Siapa den?"

"Nggak tau, kayanya sih bukan anak kampus sini, dia nunggu didepan kelas lo"

"Um okey, thanks den".

Jantung Marsha seakan berhenti berdetak saat melihat siapa sosok yang menunggunya didepan kelas, dari tempat ia berdiri sekarang ia masih bisa dengan jelas mengenali sosok itu. Tanpa sadar Marsha meremas tangan Devin yang ada digenggaman nya, seolah mencari kekuatan.

"Sha? Are you okay?" tanya Devin yang bingung karna Marsha tiba-tiba berhenti. Marsha diam. Matanya lurus menatap sosok yang ada 20meter dari jaraknya sekarang.

"Marsha?" panggil Devin lagi.

"Eh.. Iya aku baik-baik aja kok"

"Kenapa berhenti?"

"Eum.. Itu.. Gapapa..."

"Ya udah ayok ke kelas kamu" kata Devin lagi. Mau tidak mau Marsha mengekor dibelakang Devin.

"Marsha.... "

Devin berhenti. Marsha juga. Mereka ada didepan kelas Marsha sekarang. Devin mengamati sosok yang ada didepannya dan Marsha saat ini. Sosok yang baru saja memanggil nama gadisnya. Perasaannya tidak enak.
Sedangkan Marsha yang di panggil hanya mematung disamping Devin.

"Lo yang nyariin Marsha tadi?" ucap Devin memulai pembicaraan. Orang itu beralih menatap Devin, dan pandangannya jatuh pada tangan yang saling menggenggam didepannya. Marsha melihat itu, dan beribu sial, Marsha justru melepas tangannya yang ada digenggaman Devin.
Pria itu tersenyum melihat apa yang dilakukan Marsha. Sedangkan Devin? Perasaan nya semakin kuat bahwa ada yang nggak beres.

Unpredictable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang