dua

26 3 0
                                    

Melihat mu tersenyum saja, bisa mengalahkan berbagai macam es krim di dunia ini.
*bima erlangga*

***

"Es krim mulu si"ucap bima. Lula hanya
menghiraukan bima.

Bima sudah janji akan membelikam es krim untuk lula sehabis pulang makan di restoran mewah tadi.

"Biarin si."

Terlintas ide jahil di pikiran bima. Segera bima melirik ke arah lula yang sedang memilih es krim yang akan di coba olehnya.

"Aku beliin kamu es krim sepuasnya tapi, ada satu syarat"lula menatap wajah bima dengan mata berbinar, namun setelah bima mengucapkan ada satu syarat lula menghebuskan nafas kecewa.

"Apa syaratnya?"tanya lula"kamu cium ini dulu dong"bima berbicara sambil menunjuk pipi kanannya.

Cup

Lula berhasil mencium pipi sebelah kanan bima"yah kok cuman satu kali sih, lagi dong."

"Tapi aku malu ka"bima segera melihat sekitar ledai es krim yang suasananya agak ramai.

"Yaudah satu lagi deh"dengan semangat lula mencium pipi bima lagi.

Bima menatap wajah lula yang amat bahagia akan dapat es krim darinya ikut tersenyum manis. Dengan semangat lula langsung memesan es krim apa yang akan ia santap.

"Mba saya pesan es krim yang rasa macha trus pake selai coklat trus topingnya oreo sma coklat, kamu apa?"

Bima menggeleng sebagai jawaban. Bukannya bima tidak suka dengan es krim, tapi bima berfikir jika bima sudah melihat lula saja sudah manis. Jadi bima tidak butuh lagi makanan yang manis - manis.

Pesanan sudah datang, dengan semangat lula menyantap es krim itu"pelan pelan atuh neng"lula hanya mengangguk.

"Enak banget neng kayaknya, aku mau dong"rengek bima. Lula menghentikan makan nya dan melirik ke arah bima.

"Beli sendiri"lula menjulurkan lidahnya untuk meledek bima.

"Kan ini aku yang beliin."

"Iya iya pak bos, buka buka mulutnya aaaa"lula menyuapi bima seperti sedang menyuapi seorang bayi. Dengan semangat bima menerima suapan dari lula.

"Manis kan"tanya lula.

Bima mengangguk"manis iya tapi, lebih manisan kamu"jawab bima sambil mencium pipi kiri lula.

"Gombal gembel mulu pak bos."

"Hahaha tapi suka kan, neng"rayu bima.

***

Setelah pulang dari mall bersama bima, lula merebahkan tubuh mungilnya di kasur empuk kesayangannya.

"Aduh hayati lelah"gumamnya.

Lula mengingat-ngingat apakah hari ini ada tugas rumah yang harus diselesaikan atau tidak. Lula berjalan gontai menuju meja belajarnya,mengambil tas sekolahnya dan merogoh buku catatan tugasnya.

"Astaga matematika lagi ya tuhan, kenapa sih di dunia ini ada pelajaran jahanam yang bernama matematika."

Lula enggan untuk mengambil buku matematika. Jangankan mengambilnya, melihatnya saja rasanya sudah ingin muntah.

Lula segera membuka aplikasi yang ada di ponselnya. Lula tersenyum karena mendapatkan pesan dari sahabatnya.

From kutil badak

Cikiwiw ku yang ku sayang, lo udah kerjain pr terlaknat blom?

Tidak aneh jika rena selalu memanggil lula dengan sebutan cikiwiw, karena mereka sudah bersahabat sejak dari rahim di perut mamahnya masing-masing. Wkwkwk.

youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang