[JinSeob] RAINISM

820 82 2
                                    

Rainism

Tidak. Bukannya Woojin tidak tahu jika selama ini, anak yang seumuran dengannya tetapi berbeda kelas dengannya itu sering memperhatikannya. Bahkan berkali-kali Woojin melihatnya menaruh makanan atau minuman tak lupa dengan note di dalam lokernya.

Woojin bisa saja mengunci lokernya itu karena ia lelah lokernya selalu di penuhi dengan kertas-kertas berisi kata-kata yang membuatnya mual. Namun, Woojin punya alasan kenapa ia tidak mengunci lokernya meskipun akan selalu dipenuhi surat-surat dan penggemarnya.

Ahn Hyungseob.

Alasan seorang ketua club dance plus pemain inti basket di sekolahnya alias Park Woojin tidak pernah mengunci lokernya.

Woojin memang terkesan cuek. Tapi tahukah kalian jika ternyata Woojin diam-diam sering memperhatikan Hyungseob ?

Woojin bukannya tidak peka dan tidak tahu atas semua kode dan tingkah Hyungseob terhadapnya selama ini. Hyungseob yang selalu ada setiap Woojin bertanding atau latihan basket. Bahkan Hyungseob yang tidak suka menari pun rela masuk club dance agar misa melihat seorang Park Woojin.

***

"Woojin, pinter di kimia kan ?" tanya Hyungseob saat sesi istirahat club dance.

Woojin yang sedang sibuk dengan ponselnya pun hanya mengangguk. Hyungseob sebal dengan Woojin yang super duper jutek.

"Aku sedang bicara Woojin-ah, bisakah kau menatap orang yang sedang berbicara kepadamu, hah ?" kesal Hyungseob.

Mendengar perkataan Hyungseob pun Woojin langsung mengalihkan pandangannya menatap Hyungseob. Hyungseob terdiam ketika Woojin menatapnya. Jantungnya tiba-tiba berdebar ssangat kencang.

"Lihat ? Lebih baik aku tidak menatapmu kan ? Ujung-ujungnya kau terdiam,"ucap Woojin lalu meninggalkan Hyungseob yang masih terdiam dengan jantung yang masih berpacu.

Tahukah kau Ahn Hyungseob, seorang Park Woojin tertawa kecil karena melihat tingkah menggemaskan dirimu.

***

Pukul lima sore club pun berakhir, semua orang pulang dengan tenang kecuali Hyungseob. Hujan turun dengan sangat deras sekarang dan sialnya Hyungseob tidak membawa payungnya. Padahal ia yakin seyakin yakinnya kalau ramalan cuaca hari ini cerah. Hyungseob tidak pernah menyangka jika ramalan cuaca hari ini meleset.

Hyungseob menghentak-hentakkan kakinya sebal. Ia masih setia duduk di depan ruang club dance menunggu hujan reda di saat semua orang sudah bergelung manja di kasurnya. Tak jarang ia mempoutkan bibirnya.

"Apa aku nekat saja ya ?" tanya Hyungseob pada dirinya sendiri.

Hyungseob pikir jika ia menunggu hujan reda, maka ia akan berakhir bermalam di sekolah. Tidak. Itu menyeramkan.

Hyungseob pun melangkahkan kakinya menuju pintu gerbang sekolah. Ia sudah bertekat akan nekat pulang hujan-hujan.

Hyungseob menghela napasnya sebentar lalu di saat ia ingin melangkah menyusuri hujan, tiba-tiba ia melihat paying tergeletak tak jauh dari dirinya. Hyungseob melihat ke kanan, ke kiri, ke belakang, tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan satpam di depan sana.

Hyungseob pun tersenyum senang lalu berlari mengambil paying itu.

"Aku akan memakainya dan akan ku kembalikan besok. Yash! Ahn Hyungseob tidak jadi sakit!!" ucapnya senang lalu membuka paying tersebut dan berjalan pulang ke rumah menyusuri hujan menggunakan paying yang entah milik siapa.

***

Woojin menengadahkan kepalanya menatap langit di tengah hujan. Setelahnya Woojin tersenyum senang.

"Ahn Hyungseob ya...," ucap Woojin.

"Bahkan aku rela menunggumu pulang dan berakhir hujan-hujanan," lanjutnya lagi.

author's note : halooo ini FF jinseob aku yang pertama TT AKU LAGI MABOK JINSEOB DAN PANWINK TT jadi nanti disini aku bakal update selang seling, ini kan JinSeob, abis ini update selanjutnya PanWink. Aku usahakan cepet update.

Dont forget to vote and comment ^^

Thankyouuuuu

ABOUT US +panwink&jinseobTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang