Inggris, 1820.
"Anda pewaris sah almarhum Marquess."
Hugo sama sekali tidak terlihat terkejut atau terpana mendengarnya. Sebaliknya, mimik wajah pria itu sangat tidak terbaca.
"Aku tidak akan menerimanya. Angkat kaki dari sini detik ini juga." jawab Hugo lugas tanpa keraguan sedikitpun.
Sekarang justru wajah utusan didepan Hugo yang terperanjat. Tidak menyangka ada manusia yang menyia-nyiakan kesempatan ini tanpa pikir panjang.
"Tapi M'Lord-"
"Aku bukan bangsawan apalagi Lord, tolol. Berhentilah memanggilku seperti itu. Menjijikan." potong Hugo tanpa perasaan.
Dua orang berbadan besar yang dipekerjakan Hugo tiba-tiba menyeret pengacara malang itu hingga ujung halaman rumah yang cukup panjang. Melempar tubuhnya keluar gerbang besi yang menjulang kokoh.
Sebenarnya hal itu tidak diperlukan mengingat kereta sang pengacara menunggu didepan pintu rumah. Namun para tukang pukul selalu tahu isyarat tak kasat mata dari bosnya untuk memberi pelajaran pada orang yang menurut sang bos menyebalkan, seperti wali tak diundang ini.
Kereta kuda utusan itu menyusul keluar, kusir yang sudah renta membantu tuannya bangun.
* * *
Hugo jelas tidak percaya ada hubungan darah antara dirinya dengan seorang bangsawan laknat bermuara.
Pasti ada bajingan yang ingin mencelakainya. Memporak-porandakan pundi-pundi uang yang dikumpulkannya dengan berdarah-darah. Atau menjegal bisnisnya.
Ia anak seorang pembuat tong. Ayahnya itu sesekali merangkap sebagai pencuri payah yang sering tertangkap dipukul warga Denster.
Ia memiliki dua saudara laki-laki. Satu se-ayah dengannya sedang satu lagi se-ibu. Lebih jelasnya adalah, masing-masing saudaranya merupakan anak haram.
Hensen anak ayahnya dengan gundik entah yang mana. Sedangkan Hebert anak ibunya bersama lelaki tak dikenal yang kebetulan kapalnya mendarat di pelabuhan.
Sial, ia jadi mengingat asal muasal keluarganya karena ini. Bukannya ia malu, tapi silsilah keluarga tidak pernah dibahas dalam lingkungannya.
Bahkan tidak mungkin dipikirkan siapapun yang ada di keluarga, baik itu ayah, ibu, kedua saudaranya terutama dirinya.
Tidak ada yang lebih utama selain berpikir keras bagaimana cara mendapatkan sepotong roti setiap hari.
Begitulah siklus hidupnya.
Ibu Hugo berasal dari peternakan miskin Irlandia yang keluarganya memiliki hewan-hewan kurus sehingga kesulitan sepanjang waktu.
Keluarga itu lahir di peternakan, hidup di peternakan tapi tidak pandai beternak. Tidak memiliki uang juga untuk sekedar modal membeli bibit tanaman.Sedangkan ayahnya?
Entahlah. Kata orang-orang Denster yang tidak bisa menjaga mulut, ayahnya keturunan seorang dukun gipsy keliling.Setelah kakeknya mati dan anak lelaki yang selalu dibawanya dalam gerobak itu tidak menurunkan kemampuan supranatural, ayahnya itu menetap di desa Denster.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Sweet Fool Marchioness
RomanceHugo, Pria yang menghabiskan seluruh hidupnya di jalanan Inggris dan bergelut dengan kehidupan gelap, tiba-tiba mewarisi gelar bangsawan. Penolakan kerasnya atas status Marquess tersebut tidak diterima oleh Pangeran mahkota. Mau tidak mau, ia tetap...