2

1.5K 180 26
                                    

Ayah gumam Mark

Dia melihat ayahnya yang kembali menatap sebuah lukisan indah yang ada diruang kerjanya. Hampir setiap dia pergi kesana, Mark selalu memergoki sang ayah yang memandangi lukisan itu

"Masuklah" perintahnya "bagaimana pekerjaanmu kali ini"

"Seperti biasanya" jawab Mark sekenanya "kenapa ayah selalu memandang lukisan itu"

"Dengarkan aku Mark. Kita hidup di dunia yang bisa seenaknya melakukan apapun. Bahkan mengoleksi beberapa selir seperti seorang raja. Kau juga selalu melihat wanita yang berbeda keluar masuk dari kamarku tapi bisakah kau mempercayai bahwa hanya satu orang wanita yang aku cintai. Lukisan itu adalah hadiah sebelum dia meninggal"

"Berarti itu lukisan ibu?"

Ayahnya hanya tertawa hambar mendengar pertanyaannya.
"Ya itu lukisan ibumu Mark"

"Jika kau hidup didunia seperti ini. Perasaan cinta merupakan musuh terbesar kita. Hal yang akan melemahkan orang - orang kuat seperti kita. Kau harus menekan semua perasaanmu untuk melindungi orang yang kau cintai. Jika kau tetap egois maka orang itu akan terluka demi melindungi kita"

"Kau masih berumur 15 tahun. Kau terlalu muda untuk mengerti ucapanku" Mark merasakan sang ayah yang mengusap lembut rambutnya.

"Tapi suatu hari kau akan mengerti"

Malamnya dia kembali pergi bersama rekan - rekannya untuk mengawal transaksi narkoba yang akan mereka lakukan. Dia pergi bersama Yuta dalam tugas ini. Saat di tengah perjalanan dia menerima panggilan dari Jhonny yang menyuruh mereka untuk kembali kerumah ayah. Mendengar dari nada teriakan Jhonny sepertinya terjadi sesuatu yang serius di rumah ayahnya.

Saat mereka tiba dirumah megah milik ayahnya. Mark melihat Semua anggota berkumpul dan bersujud di ruang tamu besar rumahnya.

"Siapa yang berani melakukan ini?" Teriak murka Mark. Matanya memerah. Di hadapannya sosok ayahnya sudah tidak bernyawa dengan sebuah peluru yang bersarang tepat di dadanya.

"Brengsek, apa yang kalian lakukan sampai semua ini bisa terjadi"

Mark menghajar semua orang yang saat itu bertugas menjaga rumah itu. Berteriak murka dengan mengeluarkan kata - kata cacian. Dia bahkan berniat membunuh semua anggota yang tidak becus melakukan penjagaan sehingga menyebabkan ayahnya meninggal.

Jhonny mengisyaratkan Yuta untuk segera melakukan penyelidikan. Sedangkan Jaehyun dia perintahkan untuk membereskan sampah tidak berguna yang sudah tidak berdaya akibat siksaan yang Mark lakukan.

Lucas masih tertunduk, dia cukup tertekan menerima fakta bahwa ayah mereka meninggal.

Mereka sangat tahu orang yang paling terluka atas kejadian ini adalah Mark. Bisa dibilang bahwa Mark merupakan anak emas ayahnya dan Mark sangat dekat dengan sang ayah di banding dengan mereka.

"Temukan siapa pelakunya" perintah Mark "aku sendiri yang akan datang membunuhnya"

Nyawa harus dibalas dengan Nyawa.

Itu prinsip dari ayahnya yang telah melekat dipikirannya.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

5072 milesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang