weekend

594 75 4
                                    

Seorang namja tampan sekaligus terbilang cute yang  masih tengah berada dalam alam mimpinya terusik kala pancaran sinar matahari yang begitu silau menandakan bahwa pagi ini sangatlah cerah. Perlahan dia membuka mata nya,terdiam sejenak untuk mengumpulkan sebagian nyawa yang sempat hilang karna tidur nya.

Namja pemilik rahang lancip ini hanya tersenyum remeh saat mendapatkan secarik kertas di atas meja makan bersamaan dengan sarapan paginya yang memang sudah di persiapkan sebelum nya.Oleh siapa? Tentunya oleh eommanya. 

'Seharusnya kau tak perlu cape cape untuk menulis surat ini, karna memang biasanya kau slalu saja seperti ini eomma' Lirih jimin.

Memang jika dilihat dari kehidupannya,jimin sangatlah mengenaskan.Mengapa? Dari dulu jimin memang tidak pernah merasakan rasanya di perhatikan,mendapat kasih sayang, Jangan kan itu, hanya sekedar mengobrol saja dengan keluarga kecil nya perlu waktu yang sangat lama.

Dari dulu jimin menginginkan agar keluarga nya utuh,tapi memang takdir tidak membuatnya beruntung seperti orang orang yang lebih bahagia darinya di sana.
Maksud dari jimin yang ingin keluarganya utuh itu bukan karna mereka berpisah, tapi Jimin hanya ingin Appa dan Eommanya mengerti dirinya,mengasihi nya, memberikan cinta sepenuhnya pada jimin, jimin hanya ingin orang tuanya itu sibuk dengan nya bukan sibuk dengan pekerjaan nya.

Ya,orang tua jimin tidak pernah lepas dari pekerjaan, mereka terlalu sayang pada perusahaan dan Saham yang mereka pegang di bandingkan anak nya.
Jimin juga merasa bahwa anak mereka yang sebenarnya adalah komputer dan dokumen dokumen penting nya itu karna setiap hari, Ralat. Bukan hanya setiap hari, bahkan setiap detik mereka memegangnya,mengelusnya,melihatnya, bahkan mereka bisa tersenyum sumringah di hadapan dokumen yang notaben nya hanya kertas yang bertulis. Tapi jimin? Ah sudahlah jika di ceritakan masih banyak ketidak adilan bagi jimin dalam hidupnya.

Appa jimin kini tengah berada di Paris mengingat bahwa appanya itu mempunyai cabang perusahaan yang memang sudah terkenal di seluruh korea selatan.
Sudah setahun ini ia tak pernah lagi melihat appa nya pulang, biasanya dia akan pulang walaupun itu hanya sekali dalam beberapa bulan. Eomma? Bagaimana bisa mereka tidak salaing merindukan satu sama lain? Mereka kan suami istri biasanya sehari saja tidak bersama pasti akan sangat merindukannya. Apa sekarang eomma dan appa jimin itu tidak saling mencintai lagi?. Tidak seperti itu juga. 

---***-----***----

Jimin merasa tidak nyaman dengan kesendirian di rumahnya sendiri entah mengapa ia lebih menyukai suasana di sekolah dari pada di rumah nya sendiri.
Karna apa? Pastinya di sekolah ia bisa ceria karna ulah dari ke 4 sahabatnya itu, jimin sangat menyukai sifat sifat sahabat nya yang  terkadang kekonyolannya itu melebihi batas.

"Aishh...mengapa membosankan sekali sih" kesal jimin saat menekan nekan remot tv berniat mencari acara yang menarik,tapi nihil.acara tv yang ia dapat hanyalah basi menurutnya.

"Lebih baik membaca novel saja" gumamnya.

Jimin berjalan kembali ke kamarnya berniat mengambil buku novel yang memang ia slalu sediakan dan jimin suka mengoleksi buku buku seprti itu untuk menghilangkan bosan.

"Aishh!!! Kenapa aku bodoh sekali,sampai lupa membeli stok novel, ini sih sudah aku baca semua!!". Kesal jimin pada dirinya sendiri.

"Aku harus ke toko buku, ya dari pada di sini membosankan sekali" ujarnya.

Jimin berlari kecil menuju lemari miliknya untuk berganti pakaian.
Kini jimin telah siap mengenakan pakaian lengan panjang berwarna Hijau tua dengan setelan celana jeans ketat, jimin terlihat sangat tampan mengenakan nya ,walaupun fashion nya sederhana tapi barang apa saja yang di kenakan jimin akan selalu bagus di lihatnya.

SUNBAE SARANGHAE ! [KookMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang