-2-

14 1 0
                                    


Aku terbangun. 

Keringat dingin membasahi sekujur tubuhku. 

Posisiku terikat oleh kain dalam ranjang putih. 

Banyak orang disekelilingku yang memakai seragam seperti perawat, aku hanya tak mengerti kenapa aku bisa berada disini. Ini nampak seperti rumah sakit. 

"Sarah, perkenalkan aku Dr. Amber, dokter psikiater yang menanganimu." Ucap wanita berbaju putih yang memegang stetoskop ditangannya itu. 

Ia menceritakan banyak hal tentangku. Hal – hal yang tidak pernah aku ketahui. Hal – hal yang tidak aku sadari selama ini.

"Dissociative Identity Disorder, lebih dikenal sebagai penyakit jiwa kepribadian ganda. Dimana dua sosok yang masing – masing berdiri sendiri di dalam diri satu orang. Biasanya diakibatkan oleh kekerasan fisik atau emosional pada masa lalu." Jelas Dr. Amber kepadaku. 

Aku tersungkur bersama desiran angin yang menghembus bulu kudukku saat aku mendengar penjelasan dari Dr. Amber. Aku seorang pesakitan jiwa, dengan jelasnya itu membuktikan bahwa akulah pembunuh kedua orangtuaku dan Kiley.

Aku ternyata seorang wanita yang mengalami penyakit kepribadian ganda. Penyakit yang baru kuketahui saat ini, aku mengidapnya sejak kecil. 

Ya, penyiksaan dan rasa sakit yang mendalam yang kupendam sejak usia 3 tahun. Aku yang dianiaya pembantuku sendiri tanpa perhatian orang tuaku. Aku yang ketakutan memunculkan pribadiku yang baru. 

Seseorang yang telah mengambil alih jiwaku disaat aku tertekan. Sisi lain yang lebih gelap dari diriku sebelumnya, seorang psikopat yang siap membunuh siapapun saat jiwaku terancam.

"Kiley, perubahan saat sisi yang lain mendepakmu, bisa jadi kamu kesulitan untuk mengingatnya karena proses perubahan jiwa membawa energi lain sehingga kemungkinan sisi asli kamu akan tak berdaya. Namun, dengan terapi ini, kamu bisa jadi akan mengingat apa yang telah kamu lakukan dan bisa menghilangkan sisimu yang lain." Ucap Dr. Amber sambil mengusap keningku. 

Dengan tubuh yang nyaman aku diberikan instruksi oleh Dr. Amber untuk mengingat kejadian – kejadian yang telah dilakukan oleh sisi lainku.

Gemetar sekujur tubuhku saat aku mengingat perlakuanku yang sungguh kejam terhadap orang tuaku dan Kiley. Pada ulang tahun ke 16 ku, kedua orang tuaku bertengkar hebat. Aku yang sangat ketakutan memunculkan sisiku yang lain, seseorang yang amat keji. 

Disambut rasa sakit yang terdalam saat hari ulang tahunku, aku berubah menjadi seorang monster yang tega membunuh orang tuaku sendiri. Saat itu, di dalam tubuhku terjadi penolakan hebat dari diriku yang sebenarnya. Tak kuat menahannya, aku pun jatuh pingsan dan tak bisa mengingat apapun.

Sedangkan Kiley, sahabatku. Kami menyukai berbagai hal yang sama. Kami sangat dekat dan selalu bersama – sama. Kiley sama sepertiku ia seorang berkepribadian ganda, seseorang yang pernah terluka di masa kecilnya. 

Namun, ia berubah semenjak ia pulang dari rumah sakit dan meminum obat. Kiley sadar lebih dahulu dariku, ia mengajakku untuk pergi ke dokter. Aku tak mengerti apa yang ia maksud, aku tak mendengarkannya. 

Aku tidur lebih dahulu saat itu, yang kuingat hanya Kiley menulis sebuah pesan. Pesan tentang aku dan dirinya. Ia yang merasa telah memiliki banyak kesalahan kemudian membayar hutangnya dengan membunuh dirinya sendiri.

"Detektif Jim yang telah membaca pesan itu, menelepon pihak berwajib untuk datang pada saat itu. Namun, sudah terlambat. Mereka kemudian membawamu kesini." Ucap Dr. Amber. 

Saat ini, aku dalam proses terapi pengobatan untuk menghilangkan sisiku yang lain dan melepaskan segala rasa sakit yang pernah ada. 

Namun, aku hanya khawatir bahwa aku sudah terjerumus terlalu jauh dalam cambukan kepedihan yang sudah terlewati selama ini. Sisi yang memunculkan kesedihan dan sisi yang lain memunculkan amarah. Terjadi banyak penolakan dan rasa sakit yang terdalam.

Aku tak kuasa menahan rasa gelisah ini. Kusadari aku seorang pesakitan yang memiliki kepribadian ganda. Rasa sesal ini harus diakhiri, aku memilih untuk mengakhiri hidupku yang kelam ini. 

Aku beranjak dari tempat tidurku. 

Sambil menangis, aku pergi ke sisi jendela. 

Aku melompat.

Air mata terakhirku jatuh seketika menetes tepat pada pipiku, aku yang telah melepas dan akan mengakhiri semua sesal ini. 

Setidaknya sekarang aku dapat mengingat semuanya, semua yang telah aku lakukan. Tentang kematian kedua orang tuaku, tentang Kiley, dan tentang teriakan seorang wanita yang meminta tolong. 

Hanya satu hal yang janggal dan tidak aku mengerti, yaitu tentang rumahku yang menyeramkan, tentang tetesan darah yang berada di sudut – sudut lantai, dan tentang bangkai hewan berbau busuk yang berada di rumahku. 

Bagaimana mungkin itu terjadi.


-THE END-

Sisi LainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang