"Rul, apaan sih! Sumpah rese banget deh!" omel Alifia ke Arul.
Arul dulu adalah teman SMP Alifia, dia itu ganteng sih tapi rada gesrek, kalau masalah jail dia rajanya. Gimana nggak jail, pernah ya dulu waktu SMP permen karet bekas dia makan dilempar ke arah Alifia dan kalian tahu kena apa? Kena rambutnya cuy.
Alifia ngamuk nggak terima, masa setiap hari jadi korban jailannya Arul. Alifia sampai nggak masuk berhari-hari karena malu.
Gimana nggak malu coba, waktu istirahat adalah waktu rame-ramenya kantin, dengan muka jail si Arul ngelempar permen karet ke Alifia.
Tapi waktu Alifia masuk sekolah Arul minta maaf dan janji bakalan beliin es krim sebanyak yang Alifia minta, yang penting dia di maafin.
Arul ngejailin Alifia bukan nggak ada maksud, dia ngejailin Alifia karena dia suka sama Alifia termasuk sama sifatnya, sifat ramahnya Alifia dan dia nggak pernah beda-bedain temen.
Adriana yang semula meperhatikan perdebatan kecil tersebut mengalihkan pandanganya ke pintu kelas.
Pintu kelas terbuka lebar, sontak semua peserta kelas X IPA 3 menoleh kearah pintu tersebut. Semua peserta yang tadinya heboh sendiri sekarang diam seribu bahasa.
Perasaan takut dan tegang terlihat dari muka mereka semua kecuali Adriana, karena rumor-rumornya senior di SMA Pelita ini kejam-kejam semua.
Katanya kalau ada yang melakukan kesalahan hukumannya nggak tanggung-tanggung, pasti disuruh lari keliling lapangan 15 kali dan kalian tahu bagaimana lapangan SMA Pelita. Lapanganya hampir sama seperti lapangan golf.
Tiga senior itu berjalan melewati peserta yang ada di kelas X IPA 3 dengan wajah penuh wibawa.
"Subhanallah!!!" takjub Agatha.
"Masyaallah yang belakang ganteng banget!!!" Ucap Alifia yang duduk disebelah Agnes
"Hayati nggak kuat bang, dede mau pingsan!"
"Tolong ini bukan mimpi kan kenapa disini senior pada ganteng semua!"
"Itu bukannya Duta Sekolah yang tadi ya?" tanya cewek dengan mupeng.
"Iya, iya bener banget!! Kece gila, itu pangeran berkuda gue!!" seru Agatha bersemangat.
Ana mengeryit tidak suka kepada sahabatnya dan cewek-cewek yang berteriak kegiringan karena dia sangat tidak menyukai keramaian.
"Ya allah An, jantung gue berasa marathon nih!" ucap Agatha dengan memegang dadanya, dia bergantian menatap kedepan dan ke arah Adriana.
"Lebay," gumam Ana tidak suka, laki-laki kayak gitu itu cuma mengandalkan tampang, tapi otak kosong. Ana sudah hafal dengan tampang begituan.
"Selamat pagi! Gue disini sama dua orang disamping gue akan memimpin kelas ini selama kegiatan MOS berlangsung, sebelumnya kita akan memperkenalkan diri terlebih dulu. Perkenalkan nama gue Ardi Ptadipta, biasanya dipanggil Ardi." ucap Ardi.
"Hai adek-adek! Nama gue Alya Aldina, kalian bisa panggil saya Alya " ucap Alya dengan ramah.
"Udah kenal gue kan?" ucap Adrian santai.
"Udah!!" seru semua peserta, tetapi yang paling dominan adalah suara anak cewek.
Sedangkan Ana diam saja dia tidak peduli sama sekali bagaimana wujud laki-laki itu maupun namanya ia sangat tidak peduli.
Sekarang ia hanya ingin tidur dengan nyenyak, karena semalam dia begadang hingga larut malam.
****
Semoga suka dengan part ini :)
Jangan lupa vote dan comment ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
COUPLE A
Teen FictionAdriana Salsabilla. Biasanya dipanggil Ana. Cewek dingin, cuek, berprestasi dan berparas cantik. Masa lalunya membuat ia tidak bisa menikmati masa mudanya karena seseorang yang dulu pernah menyakitinya. Dia menjadi semakin dingin dengan permasalahan...