Saat saya ingin mencoba untuk memulai menghindari perasaan aneh yang akan datang, saya mendapat rintangan sulit.
Yash! Seseorang itu datang dan kembali seolah membuat jantung saya tak berhenti berdegup kencang. Ia menghampiri saya. Senang. Namun, ada sedih yang teramat dalam.
Sedih karena saya tahu kenyataan bahwa dirinya tak lagi seperti dulu. Berubah. Ya, dia berubah. Saya rasakan nyata sekali perubahannya. Entah hanya firasat ataukah memang benar ia berubah.
Saya kemudian bertanya lagi, bertanya kepada diri saya yang benar benar tak mengerti. Bisakah saya kembali hidup hanya dengan warna hitam putih serta abu-abu tanpa warna lainnya. Bisakah perasaan saya berubah kaku seperti sedia kala?
Too hard. Terlalu sulit memang jika ingin kembali ke masa dimana saya tidak menyadari keberadaannya dengan nyata. Saya hanya menganggapnya sebatas bayangan. Ia yang hanya seorang teman biasa.
Dia? Sesosok laki-laki yang mampu mebuat saya jatuh cinta setelah merasakan pedihnya kisah cinta. Ia yang mampu menggoreskan sedikit warna cerah dalam hari saya yang biasanya hanya terpenuhi warna monokrom.
Namun, dia berbeda. Saat ini ia telah berubah. Mengapa? Saya sendiripun tidak tahu.
Rabu, 18 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Kata Sendu
Historia CortaKisah sehari hari, bukan cerita bersambung. hanya curahan hati terdalam saya.