Menapakkan kaki diatas duri yang begitu tajam. Sakit? Perih? Jelas. Bahkan lebih dari itu.
Benar! Hal itulah yang sedang saya rasakan. Hati saya saat ini tergores oleh duri yang entah datang dari mana. Perih. Sangat. Bagaimana menyembuhkannya?
Hanya dia yang saya punya sekarang. Namun, datang seseorang dari masa lalu saya yang berusaha merusak kami. Merusak jalinan pertemanan yang baru saja saya mulai.
Kini hancur berantakan. Berserakan seperti sampah di sungai. Bisakah dikembalikan dengan sempurna seperti dulu? Sulit! Seperti layaknya kaca yang telah dilempar batu.
Teman saya hilang satu per satu akibat ulahnya. Apakah yang seperti itu pantas disebut laki-laki? Sama sekali tidak. Bukan laki-laki kalau dia merusak pertemanan saya.
Saya tak mengerti lagi apa yang ada dipikirannya. Telah butakah kau akibat perasaan anda yang masih belum bisa menerima kenyataan? Ikhlaskan saya.
Saya membiarkan kamu bahagia dan biarkan saya untuk bahagia juga meskipun kamu dengan saya tidak bersama lagi. Fair bukan?
Kamis, 19 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Setitik Kata Sendu
Historia CortaKisah sehari hari, bukan cerita bersambung. hanya curahan hati terdalam saya.