MOMENT VI

1.4K 187 4
                                    

Entah apa yang kurasakan saat ini. Selama 18 tahun hidupku belum pernah kurasakan perasaan seperti ini. Membuatku benar - benar bingung.

Ini adalah ke - empat kalinya aku jatuh sakit dalam dua bulan terakhir. Semua orang bilang mungkin karena jadwalku yang benar - benar padat, tapi lebih dari itu menurutku ini karena pikiranku yang sedang tidak baik.

Ini terjadi ketika aku jauh darinya. Seorang pria yang begitu peduli padakau dan begitu kupedulikan. Well, seseorang yang aku cintai tepatnya. Aku begitu yakin aku mencintainya. Jika tidak, mana mungkin aku akan merasakan perasaan ini.

Perasaan marah, gelisah dan galau berkepanjangan.

Ini adalah hari ketiga kita terpisah jarak yang jauh. Meski hampir setiap waktu kami berhubungan, sekedar chatting, vcall ataupun telpon, tapi itu semua tidak akan sama dengan melihatnya secara langsung ataupun berdekatan dengannya dan merasakan hangat tubuhnya disampingku.

Kulihat kembali video di feed instagram ku. Terlihat dia tengah bersama lawan main di project terbarunya. Mereka tidak melakukan apapun, tapi hatiku panas karena iri, karena cemburu. Pada perempuan itu karena berdekaatan dengannya.

Oh astaga. Aku benar - benar mulai gila. Kita hanya terpisah beberapa hari. Dan lagi besok juga aku akan kembali. Tapi kenapa seolah aku tidak sabar. Hatiku begitu ingin bertemu. Atau mungkin karena dinginnya China. Membuatku benar - benar rindu hangat pelukannya.

Tiba - tiba handphone di tanganku bergetar.

Terlihat P'God di caller ID.

Segera ku geser icon hijau pada handphone ku untuk menerima panggilan darinya.

'hi Nong..' sapa P'God dari seberang telpon

"Hi P.." jawabku singkat

Tak terdegar suara balasan apapun darinya, dan akupun hanya diam. Ketika hatiku kacau, mulutku pun malas berucap. Kami masih setia dengan keheningan sampe terdengar suara P'God memecah kesunyian diantara kami

'Bbas... P tahu kau tidak baik - baik saja. P'Oh bilang kau sakit dan menolak untuk pergi ke dokter." Ucapnya

'Apa ada hal yang kau pikirkan?' ' apa P menyakiti hatimu secara tidak sengaja?' imbuh P'God bertanya padaku.

Mendengar suaranya yang begitu khawatir, air mataku jatuh dan akupun mulai terisak.

Merutuki kebodohanku karena berfikir hal yang tidak - tidak. Pria ini menyayangiku. Apalagi yang ku inginkan selain itu.

'B..bas.. kau menangis? Jangan menangis sendiri Bbas. Maafkan P na' bisiknya pelan dengan suara sarat kekhawatiran.

Akupun menggelengkan kepalaku dan berusaha menahan isakanku, sampai aku ingat bahwa kita sedang bicara melalui telpon bukan vcall. P'God tidak akan tau gelengan kepalaku. Bodohnya aku.

"tidak P. Bbas tidak apa - apa. Hanya merindukan P'God." Jawabku setelah mampu mengendalikan isak tangis konyol ku. "Sangat rindu" tambahku.

'Hahh..... P juga merindukanmu. Sangat.' Bisiknya

'besok, P akan menjemputmu di bandara. Tenanglah, besok kita akan segera bertemu na. Sekarang jangan menangis dan istirahatlah Bbas.' Imbuh P'God.

Akupun mengiyakan, "Baiklah P.. aku akan mencoba untuk tidur.Tapi disini dingin," ucapku.

'kkkkk...' terdengar kekehan P'God diseberang telpon, 'eii.. jika ingin merasa hangat pakailah selimut tebal dan mimpikan P sweetheart kkk.' Goda P'God padaku.

'tidurlah sweetheart, p akan mematikan sambungan ketika kau sudah tertidur ne.. letakkan handphone dekat bantalmu. Semua akan baik - baik saja.' lanjutnya

"baiklah P.." jawabku sambil membaringkan diriku dan mengeratkan selimut ketubuhku.

"Goodnight khub P.. "

'goodnight sweetheart. Have a nice dream.' Bisik P God membuaiku.

Kuletakkan handphone ku dan memejamkan mata berusaha untuk tidur

Akhirnya akupun tertidur dengan harapan hari segera berganti dan aku dapat segera bertemu degannya.

P'God, pria tersayangku. Dan tanpa sadar akupun tersenyum dalam tidurku.

­­_Bbas_

Ditempat lain...

"Oh God, kenapa anak ini begitu imut ketika kita berjauhan. Sekarang aku benar - benar dalam masalah besar"

Terdengar gerutuan seorang pria dari sebuah kamar.

"Lord.. mendengarkan nafasnya pun membuatku begini panas."

"oh sialan..."

Dan gerutuanpun terus terdengar dari kamar itu.

Well, anggap saja seseorang yang jatuh cinta memang kadang sedikit gila -.-

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang