DESPERATE DAYS... MOMENT?

1.1K 157 17
                                    

" Ketika sebuah perasaan membawa kita pada ketidak yakinan. Ketika sebuah keraguan menggerogoti hati entah kemana mencari pegangan. Untuk jiwa yang rapuh dan lelah ini, akankah kau menguatkan.

Karena tanpamu aku merasa tak berarti. Telah kukecap indahnya hari bersamamu dan tau betapa pahit hidup ini tanpamu. Telah kutemukan seseorang yang kusebut rumah hingga aku begitu takut pergi darinya. Telah kunikmati hangatnya hidup denganmu, hingga dingin terasa begitu menyakitkan.

Berjalan denganmu begitu sulit, tapi kesendirian terasa mematikan. Telah kuberikan semua yang kumiliki, meski mungkin hanya kauterima setengah hati. Takutku kau mendua. Khawatirku hatimu masih miliknya. Hingga luka dihati ini kian menganga.

Pegang hatiku genggam seluruh jiwaku. Aku tau aku tak seberharga itu untukmu. Aku tau aku bukanlah seseorang yang mampu memahamimu sepenuhnya. Tapi aku berusaha. Menjadi dewasa dan mengerti. Berusaha percaya dan menerima.

Hujan seakan memahami sedih rasa hati. Hingga airmata ini tak terbendung lagi.

Denganmu aku mampu menjadi begitu kuat dan rapuh. Denganmu aku mampu mengerti dan menjadi egois. Denganmu hariku terasa begitu lengkap dan sempurna.

Seperti aku kala hancurku. Ku ingin kau mencari redup cahayaku dalam gelap harimu. Meski tak mampu menerangi seluruh duniamu, tapi redupku akan selalu disana bersamamu. Disudut hati tergelapmu. Menjagamu dari jatuh sepenuhnya.

P'God, Bbas tahu sedih dan lukamu. Meski sering kali tak terucap. Bbas tahu bimbang gundah hatimu. Meski tahu P'God tidak akan mengakuinya.

Taukah P'God, Bbas merasa sakit tertinggal sendiri. Merasa tidak berguna dan terabaikan. Karena P'God lebih memilih perdi dan bersembunyi ketika lelah dan terluka.

Tapi Bbas mencintai segalanya tentang P'God. Baik burukmu. Suka dukamu. Terang dan gelapmu.

Tahukah yang Bbas khawatirkan lebih dari perasaan Bbas sendiri? Itu adalah P.

Takut membuatmu tidak bahagia ketika kita bersama. Takut jika ternyata aku hanya memaksa. Takut jika semua ini adalah kesalahan.

Bbas tidak akan meminta P'God untuk tersenyum. Tapi Bbas selalu berdoa untuk senyum dan kebahagiaan P'God. Karena semua orang merasakan sakit. Begitupula dengan P'God dan Bbas. Kita diberkati dengan semua luka. Tak ada yang bisa kita lakukan selain menghadapi dan belajar darinya.

P'God, jika boleh Bbas meminta. Terlepas dari apapun yang P'God putuskan untuk kelanjutan hubungan kita, Bbas akan selalu mencoba menerima.

Hanya satu permintaan Bbas untuk P'God, apapun itu siapapun itu kapanpun itu, jangan sedih sendiri..

Karena bahagiamu, mampu membuatku kuat menghadapi segalanya. Menghadapi bahkan getirnya dunia.

-Dari Bbas, bocah lelaki yang mencintaimu sepenuh hati- "

Kurasakan airmata mengalir deras dipipiku. Kudekap erat kertas berisi coretan tangan pria terkasihku. Hatiku begitu perih membaca setiap curahan hatinya. Yang belepotan karena tetesan airmata miliknya. Ahh, kini milik kita berdua.

Aku menyadari aku telah bersalah. Begitu kebingungan hingga mengabaikannya. Begitu lelah menghadapi segalanya hingga nyaris saja memutuskan untuk pergi darinya.

Bagaimana bisa Bbas menyebut dirinya egois. Jika semua yang dimilikinya, hati dan raganya, seluruh perasaannya, telah ia curahkan untukku. Betapa bodohnya aku.

Aku merasa begitu buruk. Karena lari darinya, karena mengganggap bersamanya adalah kemustahilan. Dan mencoba kembali pada masa lalu. Betapa lancang hatiku.

Dia telah begitu pasrah terhadap semua apa keputusanku. Namun itu membuatku semakin yakin. Bahwa sesulit apapun akan baik - baik saja akhirnya, ketika aku bersamanya.

Kudekap kertas ditanganku semakin erat, seolah ingin agar jantung dan jiwaku menyerap semua bait kata yang tertulis disana.

"Bbas, bocah kecilku. Kau bukan sekedar cahaya redup di sela batinku." Bisikku "kau adalah matahari dalam gelapnya jiwaku."

Airmata masih terus mengalir dari sudut mataku, namun hatiku terasa begitu ringan. Seolah telah terbebas dari beban yang menghimpitnya. Orang bilang airmata membersihkan jiwa. Tapi sebenarnya, sekali lagi Bbas telah menyelamatkanku dari keterpurukan.

_GOD_

"Ketika segalanya terasa begitu sulit, jangan pernah lupakan, bahwa kalian tidak pernah sendiri" -Ting-

MOMENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang