Jika tiba masanya gema menyambar
Tak ada ampun tiada yang menang
Atas gagahnya dia di atas awan
Namun apa kau takkan marah
Jika dia tertawa di sana mengejekmu
Karena kau hanya beralas tanah yang rendah
Kau melemparinya dengan batu amarahmu
Kau semburkan api emosimu
Atau terbang meraihnya sekalipun
Itu tak berguna karena dia bertahta
Tenanglah wahai kau
Jangan banjirkan api hitammu
Basuhlah dengan angin sucimu
Pohon nan besar tidaklah tumbang
Apabila kau hanya berkata
Gunakan hatimu untuk membunuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Salman Picisan
PoetryKumpulan puisi diary keseharianku yang aku kemas menggunakan permainan diksi diksi indah. yang sebagiannya pernah dimuat di majalah siswa, ditampilkan untuk umum, dan juga untuk lomba. Cover menggunakan foto Rizki Ridho 2R, karena mereka adalah ins...