"Lu, tidak, jangan tinggalkan aku sendiri, aku tak punya siapapun lagi di dunia ini Lu," Minseok menangis hebat.
"Tidak! Tidaaak!!Minseok terbangun kaget. Keringat dingin mengucur deras dari dahinya. Ia tangkupkan tangannya ke wajahnya dan mendesah, menyadari bahwa itu mimpi buruk lagi.
Ia usap kasar wajahnya. Bermaksud untuk turun dari ranjang tidurnya sat ia menyadari tempat tidur itu serasa bukan miliknya. Bahkan ia ingat tak pernah punya selimut."Apa-apaan ini? Bagaimana aku bisa di sini? Rumah siapa ini?" Minseok mengamati sekelilingnya dengan pandangan bingung.
Segera berdiri, Minseok sadar ia tidak berada di rumahnya, tapi di tempat asing. Minseok menoleh ke samping kanannya, ia melihat seorang pria yang tengah tidur di sofa, menggeliat dan berbalik ke samping. Minseok melotot ngeri. Tanpa mencoba membangunkan pria asing itu, ia bergegas keluar tanpa mengenakan sepatunya. Yang ia pikirkan hanya ingin segera berlari sejauh mungkin dari tempat itu.
Dia terus menelusuri jalanan sepi dengan perasaan terguncang. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia bisa sampai di tempat itu? Dan apa yang sudah dia lakukan seharian tadi? Dia hanya ingat sedang berjalan seorang diri. Lalu kenapa dia bisa sampai di..di rumah orang asing itu? Sungguh sulit di percaya, Minseok merasa bahwa dirinya lupa dengan semua hal yang sudah dilakukannya.
* * *
Empat orang pria tengah berkumpul di ruangan ICU. Mereka masih terguncang dengan apa yang ada di hadapan mereka. Yang mana seorang pria berparas manis tengah terbaring koma. Di seluruh badannya terpasang berbagai alat untuk sekedar membantu memperpanjang nyawa pria itu.
Ibu dari pria koma itu pingsan selama berjam-jam begitu mengetahui putranya sangat kecil kemungkinan untuk bisa sadar kembali. Sementara sang ayah hanya bisa pasrah melihat keadaan putranya.
* * *
Di semua kehidupan pasti ada yang namanya kematian dan kelahiran, sehat dan sakit, muda dan tua, kaya dan miskin, kebaikan dan kejahatan, kejujuran dan kebohongan, pria dan wanita, dan sebagainya. Semuanya telah diatur sedemikian rupa, sangat rapi dan tak seorang pun dapat mengubah kodrat dari alam. Semua bagian dari kehidupan pun memiliki peranan mereka masing-masing.
Manusia adalah salah satu bagian kehidupan dari alam semesta. Tak ada seorang pun mengerti apa yang ada di dalam benak dan hati manusia. Namun sebuah takdir dan nasib bisa dirubah dengan bagaimana hati dan pikiran manusia itu berjalan.
Dan manusia adalah tempat dimana mereka bisa menjadi makhluk paling kotor, namun tak kan pernah bisa menjadi makhluk yang tersuci. Karena yang tersuci dari semua itu adalah Tuhan. Semua milik Tuhan.Aku adalah Scheduler, seseorang yang telah melihat banyak kehidupan bermula dan berakhir. Meskipun begitu, aku tak pernah tahu atau paham bagaimana sifat dari manusia. Karena aku telah kehilangan sebagian yang ada dari sifat manusia itu sendiri, yaitu perasaan.
* * *
A/n:
Hai..hai.. author bawa fanfic baru nih. Ini niatnya mau bikin hunmin, tp tenang xiuhan tetap lestari kok. Judulnya berasa drakor banget ya, tapi tenang, alurnya mungkin sedikit berbeda. Tapi fanfic ini memang terinspirasi berdasarkan drama aslinya 49 Days, drama favorit author.
Dan fanfic ini author bikin spesial untuk seseorang disana yang juga tergila - gila sama drama ini.
Silahkan di tebak boleh, hehe.Ini sinopsis sebenernya udah teronggok lama di laptop. Tapi karena author masih banyak hutang jadi agak gimana mau publish ini. Dan akhirnya setelah di rayu pake rayuan maut ala trio macan akhirnya author mau deh publish ini. Tapi ga janji apdet fast ya, slow apdet aja. Korban kebanyakan hutang susah nyicilnya, wkwk.
Dan buat Two Moons nya tetep ya ditunggu. Maklum kadang author butuh refreshing bikin fanfic baru sebelum apdet yang lama, wkwk.
Ini baru sinopsis, kalo reader sekalian suka boleh minta voment nya ya.
Annyeong..
*bow
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days (Hunmin Ver)
FanfictionMinseok, seorang namja dengan kepribadian yang tertutup. Tak pernah ada yang tahu bagaimana masa lalunya dan seperti apa kehidupannya. Suatu hari saat ia akan pergi bekerja pada malam hari, ia bertemu seorang pria aneh yang mengatakan bahwa ia di i...