Chika Kiya

20 3 0
                                    

Setelah 1 minggu berlalu dari kejadian yang sangat menyedihkan dan 1 minggu juga aku sudah tidak masuk sekolah.

Ibu dan kak Gibran sudah melakukan kebiasaan sehari-harinya, mereka sudah terbiasa. Sebenarnya mereka hanya drop 2 hari saja. Tapi aku masih tetap gak mau keluar dari kamar, sampai ibu dan kak Gibran sudah gak pernah melihat muka ku lagi dari kejadian itu.

"Yuki ayo dong keluar kamar. Kamu gak mau sekolah?? Atau tidak setidaknya melihat muka ibu dan kak Gibran??" Ibu berbicara di depan pintu kamarku.

Aku tidak menyahut dengan satu kata pun. Aku membiarkan ibu berkata apa ajah, dan aku tidak mendengarkan apa-apa yang dikatakan oleh ibu.

🌻🌻🌻🌻🌻

Sudah 2 minggu aku gak keluar kamar dan sudah tidak sekolah 2 minggu. Ibu dan kak Gibran sudah khawatir dengan keadaan aku. Saat mereka keluar rumah, aku pun keluar kamar dan keluar rumah untuk kabur dari rumah. Entah kenapa aku berfikiran seperti itu. Aku membawa semua bajuku, tabungan aku dan aku pun membawa kartu atm yang dikasih oleh almarhum ayah sebelum dia meninggal dunia.

Saat sudah di luar rumah aku gak tahu harus pergi kemana. Tetapi ada sebuah bisikan yang memasuki ke telinga aku, dan bisikan itu berkata bahwa aku harus menaiki kereta dan pergi ke arah kota  Ciya.

🌻🌻🌻🌻🌻

Setelah sampai di stasiun kereta dan aku menaiki kereta api dengan jurusan Niki-Ciya. Saat di kereta, tiba-tiba handphone berdering. Ternyata ibu menelepon ku, aku tidak menjawabnya, malahan aku langsung mematika handphone. Awalnya aku ingin sekali menjawab telepon dari ibu, tetapi aku ingin sekali mengikuti bisikan yang datang dan memasuki telingaku. Kini tujuan ku hanya mengikuti bisikan itu. Akhirnya aku memutuskan untuk mamatikan handphone.

🌻🌻🌻🌻🌻

Sesampai di kota Ciya, aku langsung mendapat bisikan itu. Dia berkata bahwa aku harus pergi ke perkampungan Cyaka. Aku langsung bertanya-tanya kepada orang-orang untuk pergi ke perkampungan Cyaka.

Saat sedang bertanya-tanya aku melihat ada seorang anak kecil yang nyasar, anak itu lucu sekali kira-kira dia sudah duduk di bangku 4SD Aku mendekati anak kecil itu.

"Mamah kamu kemana? Kok kamu sendiri? Mana keluargamu?" Aku bertanya pada anak kecil tersebut.

"Sebenarnya aku tidak nyasar tapi aku kabur dari rumah. Aku kabur dari rumah ada alasannya, yaitu aku mengikuti bisikan misterius yang masuk ke telingaku."Anak kecil itu menjawabnya.

Deg!!
Aku langsung kaget mendengar omongan anak kecil itu.

"Apa kamu disuruh sama bisikan itu untuk perkampungam Cyaka?"

"Tepat sekali. Loh kok kakak bisa tahu?"

"Aku juga mendapat bisikan itu"

"Hah?!"

"Bener serius deh. Kalau gitu yaudah kita bareng-bareng pergi ke perkampungan Cyaka."

"Ayo. Sebelumnya perkenalkan nama aku Chika Kiya. Aku duduk dibangku 1 SMP"

"Loh kamu udh kelas 1 SMP? Kalau gitu kita seangkatan dong, kirain aku kamu masih kelas 4SD soalnya kamu kaya anak kecil sih. Nama aku Yuki Nakagawa"

"Iyah dong kan aku awet muda. Kalau gitu ayo kita pergi Yuki"

"Iyah Chika"

Akhirnya, aku dan Chika pergi bareng ke kampung Cyaka.

🌻🌻🌻🌻🌻

Watashi Wa YukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang