21

4.3K 585 34
                                    

Jiyoon's POV

Gila. Gila. Gila.

Jungkook benar-benar sudah tidak waras.

Dia mengatakan jika dia sudah putus dengan tunangannya lalu beberapa menit yang lalu dia mengajakku untuk balikan.

Jika dulu mungkin aku akan menerima ajakan nya. Tapi sekarang? Tidak. Maaf, aku bukan gadis bodoh seperti dulu lagi.

Aku sudah semakin dewasa, sedikit demi sedikit aku sudah bisa mengendalikan perasaanku pada Jungkook. Aku bisa mengontrolnya, terutama untuk saat ini.

Ya, aku tidak boleh goyah jika tidak ingin dipermainkan seperti dulu lagi.

"Keluar dari rumahku." Ucapku sedikit terdengar kasar.

Jungkook terlihat terkejut dengan ucapanku. Matanya menatapku dengan tatapan bingung.

"Jiyoon?" Panggil Jungkook.

Aku mengadah menatap wajahnya. "Apa? Aku serius. Keluarlah sekarang, kau bawa mobil kan?"

"T—tapi,"

Aku mendorong tubuhnya menuju pintu.

"Jiyoon, kau belum menjawab pertanyaanku." Kata Jungkook tepat sebelum aku menutup pintu rumah.

"Jawabanku.. Tidak."

Ceklek

Aku menutup pintu kasar kemudian menyandarkan punggungku ke pintu, memejamkan mataku dan menarik napas dalam-dalam. Aku sering melakukan ini jika sedang stress.

Iya, aku sedang stress saat ini akibat Jungkook. Pria itu membuat pikiranku tidak fokus dan sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai kuliahku.

Tidak seharusnya cinta membuat pengaruh besar pada hidupku.

Cinta boleh, bodoh jangan.

Rasanya aku memang seperti gadis bodoh yang membiarkan Jungkook membawa pengaruh besar pada kehidupanku dulu.

Aku terduduk di sofa ruang tamu dan kemudian ponselku bergetar. Aku melirik sekilas, ternyata Jimin yang menelpon.

"Halo Jimin?" Ucapku samar.

"Jiyoon aku di depan rumahmu! Cepat buka pintu!"

Aku terlonjak kaget, apa yang dia lakukan disini?

Dengan langkah gontai aku menuju pintu untuk membukakan pintu. Sebelum itu aku berusaha untuk tersenyum, aku tidak ingin Jimin khawatir.

Ceklek

Tubuh Jimin basah kuyup, bibirnya juga bergetar dan telinga nya memerah. Aku segera menarik dirinya untuk masuk kerumah.

"Bodoh! Kau tidak bawa payung?" Tanyaku kesal sembari mengambil handuk yang ada di kamar mandi.

Jimin tidak menjawab pertanyaanku, dia hanya menunjukkan sebuah cengiran.

Pria aneh.

"Cepat mandi, aku tidak mau kau flu." Kataku lalu memberikan handuk yang tadi aku ambil.

Jimin meraihnya dari tanganku kemudian dia masuk ke kamar mandi.

"Park Jimin benar-benar."

Aku menaiki anak tangga menuju kamar Jaehyun untuk mengambil pakaian. Tidak mungkin Jimin mengenakan bajuku kan?

Setelah menemukan pakaian yang menurutku pas di tubuh Jimin, aku mengetuk pintu kamar mandi untuk memberikan pakaian pada Jimin.

"Jimin, ini pakaianmu."

sucks, jeon!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang