Epilog

6.6K 453 42
                                    


< warning! epilog ini bakal panjang banget! 1,8k words haha! semoga kalian sanggup bacanya^____^ >

< warning! epilog ini bakal panjang banget! 1,8k words haha! semoga kalian sanggup bacanya^____^ >

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author Pov...

Park Jimin telah kembali dari Toronto. Jiyoon mendapatkan sebuah pesan singkat dari Jimin tadi pagi yang berisi;

< Jiyoon-ah aku telah kembali! Maaf tidak mengabarimu karena aku sampai tengah malam. Nanti malam mau bertemu? >

Tanpa berpikir panjang lagi, tentu saja Jiyoon langsung membalas 'ya' karena dirinya sudah begitu merindukan Jimin. Entah sudah berapa ratus kali Jiyoon selalu mengatakan bahwa dirinya merindukan Park Jimin sebelum tidur. Dia hanya berharap Jimin secepatnya kembali dan sekarang semuanya terwujudkan.

Jimin mengajak Jiyoon untuk makan malam disalah satu kedai sampgyeopsal di pusat kota Seoul. Sebenarnya kedai ini sudah sering mereka kunjungi saat kuliah dulu. Jimin bilang dia merindukan samgyeopsal Bibi Kim karena itu ia mengajak Jiyoon untuk kesini.

Kedai ini sangat sederhana, tidak terlalu besar tetapi selalu ramai pengunjung. Mereka beruntung kali ini karena tidak perlu mengantri lagi untuk mendapatkan tempat duduk.

Jimin dan Jiyoon duduk di sudut kedai, dari sini mereka bisa melihat jalanan kota Seoul yang selalu ramai rasanya tidak akan pernah mati. Jimin tersenyum kecil, ia begitu merindukan Seoul setelah menetap lima tahun di Toronto.

"Kau merindukan kota ini?" Tanya Jiyoon yang menyadari Jimin sedang tersenyum sambil menopang dagunya.

Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku lebih merindukanmu."

Jiyoon hampir saja tersedak air mineral ketika mendengar ucapan Jimin. Wajahnya terasa memanas, ia juga terlihat salah tingkah. Padahal sejak dulu Jimin sering sekali menggodanya seperti ini, tetapi rasanya sekarang terasa berbeda.

"Kau kedinginan? Pipimu memerah." Ucap Jimin penuh dengan kekhawatiran tetapi tidak untuk Jiyoon, baginya saat ini Jimin sedang menggodanya.

"Aku tidak apa-apa Jim. Tenang saja." Kata Jiyoon.

Jimin mengangguk. "Omong-omong, bagaimana kabar Jeon Jungkook sekarang? Dia benar-benar sudah memiliki anak seperti katamu?"

Mereka sempat melakukan video call dua hari yang lalu. Tepatnya saat hari dimana Jiyoon bertemu dengan Jungkook sepulang kerja. Jiyoon menceritakan semuanya, tentang dirinya yang sudah mengikhlaskan Jungkook dan tentang dirinya yang ingin segera menyusul Jungkook.

Menikah. Jiyoon ingin sekali menikah lalu memiliki seorang anak yang menggemaskan dan hidup bahagia selamanya bersama orang yang dia cintai.

Wow, bukahkan itu terdengar sangat menyenangkan?

"Benar Jim. Namanya Jeon Jihoo, laki-laki. Tampan seperti Ayahnya." Jelas Jiyoon sembari terkekeh karena secara tak langsung dia menyadari bahwa dirinya sedang memuji Jungkook.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sucks, jeon!✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang