"Gue bilang udah cukup! Cukup lo ikut campur urusan gue! Udah cukup lo ganggu hari-hari gue ... Lo tau? Gue tuh udah muak tau gak liat muka lo, mending sekarang lo pergi dari sini! lo pergi jangan ganggu gue lagi, kalo perlu jangan pernah kembali!" ucap Farra setengah berteriak dengan marah, air matanya pun ikut mengalir di sertai nafasnya yang naik turun setelah mengucapkan kata itu.
"Lo pikir dengan adanya lo di sini itu bisa ngebuat hati gue jatuh sama lo? Luluh sama lo? Perasaan lo juga bisa gue bales gitu, iya?!" ungkap Farra dan langsung tertawa meremehkan.
"Sorry! Mau sampe kapanpun, hati gue cukup buat Raka, cinta gue cuma buat dia ... bukan buat lo! Dan apa lo tau? adanya lo di sini tuh cuma nambah masalah buat hubungan gue doang tau gak?!" lanjut Farra yang sudah tidak bisa menahan emosinya.
"Sekarang gue mohon sama lo, pergi jauh-jauh dari hidup gue, biarinin gue bahagia sama Raka, tanpa adanya makhluk seperti lo yang jelas-jelas cuma jadi benalu di hubungan gue!" ucapnya dengan nafas yang terasa sesak. Perasaannya benar-benar campur aduk sekarang, sakit, marah, benci, semuanya menjadi satu membuatnya benar-benar tak bisa menahan sedikit emosinya.
Sedangkan Lutfi, ia langsung mematung di tempat, terpaku dengan apa yang di dengarnya saat ini. rasanya ia tak percaya dengan apa yang di ucapkan Farra, jadi selama ini Farra tidak menyukainya? Bahkan Farra juga menganggap bahwa Lutfi hanya menjadi benalu dihubungan mereka, dan menambah masalah untuk hubungan mereka saja? Lutfi benar-benar tak menyangka dengan semua ini.
"Lo liat sekarang Raka terluka gara-gara lo! Gue benci sama lo! Gue benci! Kalau aja gak ada lo di hidup gue, mungkin semua ini gak akan terjadi, semua ini emang salah lo! Salah lo!" gentak Farra lagi. Lutfi pun dengan cepat langsung menggelengkan kepalanya, ia merasa bahwa Farra sudah salah paham kepadanya.
"Farr ... Gue bisa jelasin, ini semu---" ucapan Lutfi pun langsung terpotong dengan Farra.
"Jelasin apa? Hah?! Gak ada yg perlu dijelasin, ini semua emang salah lo! Mendingan sekarang lo pergi, PERGI!" Teriak Farra yang langsung mendorong tubuh Lutfi membuat Lutfi hampir terjatuh kebelakang.
"Dan satu lagi, jangan pernah nampakain wajah bodoh dan sok polos lo itu di depan muka gue lagi! Ngerti?!" sungut Farra dan langsung pergi untuk menyusul Raka yang sudah di bawa dengan ambulance.
Sedangkan Lutfi masih terdiam, lalu ia tertawa sumbang, menertawai dirinya sendiri. sungguh ia merasa sangat bodoh sekarang, Rasanya sungguh sangat sakit setelah mendengarkan ucapan Farra tadi, dadanya pun terasa sesak sampai ia sulit mengeluarkan nafasnya.
Lutfi pun menghela nafasnya dengan berat, bagaimana pun ia tidak boleh egois. Jika memang dengan kepergiannya saat ini bisa membuat Farra bahagia. Maka, Lutfi akan melakukannya dengan berat hati dan merelakan salah satu impiannya Yang selalu menginginkan Farra akan menjadi miliknya, yang selalu menginginkan Farra akan bahagia bersamanya, tertawa bersamanya, menangis bersamanya, menghadapi masalah bersamanya dan selalu menemaninya dalam suka maupun duka. namun, semuanya sirna, impiannya tidak akan bisa menjadi kenyataan, semuanya hanya ilusi, ilusinya yang bodoh. Benar-benar bodoh.
"Oke farr ... Kalau emang itu yang lo mau ... Gue akan pergi, pergi untuk selamanya-lamanya." gumamnya dengan wajah yang kini berubah menjadi pucat dan langsung beranjak pergi dengan langkah yang tak tentu arah.
<<<<<<>>>>>>
Haiiiiiiiiiii semoga kalian suka sama cerita baru yang aku buat 😂😂😂
Jangan lupa bahagia 🤗🤗🤗
#EyaEyoIye💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Unconditional Love (UL)
Short StoryApakah aku mencintaimu karena kamu cantik? Apakah aku mencintaimu karena kamu di idolakan oleh orang banyak? Kalau kamu berpikir seperti itu, berarti kamu salah. karena aku mencintai kamu tulus dari hati aku, bahkan aku mencintai kamu tanpa syarat...