part 2

9 0 0
                                        

Dan akhirnya gue berani untuk memulai chat duluan. malam itu bulan terlihat bulat seutuhnya tetapi seakan berubah bentuk menjadi love, tanda malam itu bulan mendukung gue. gue pun semakin yakin untuk semakin mendekati Kak Alan.

Kak alan menyambut awal chat gue dengan nya biasa saja, lama kelamaan kami menjadi semakin akrab. Hampir setiap hari gue memegang hp untuk bertukar kabar dengan kak Alan, dan devin mulai merasa heran dengan sifat ku beberapa hari terakhir, karena slalu pegang hp.

kenapa lu beberapa hari terakhir ini pegang hp terus sih? "kata devin

gak ada! jawab gue

lu lagi chat sama siapa sampai-sampai senyum sendiri kalau liat hp? kata devin

lu terlalu cerewet devin, itu yang membuat gue semakin jauh dari kamu. kata gue

gue pergi meninggalkan devin, dan gue menoleh kebelakang melihat wajah devin, ia sedih mendengar perkataan gue barusan.
gue tetap meninggalkan dia  dan pergi melihat kak Alan tanding basket melawan tim basket dari SMA lain. selesai pertandingan aku keluar dari lapangan menuju kelas, tiada gue sangka kak Alan menarik lengan gue.

kamu nonton gue main ? dari kapan ? kata nya

mmmmm..... dari awal pertandingan kak!! kata gue

lalu gue melepaskan lenganku dari tangannya, gue kembali kekelas dan melihat devin melamun. gue mendekatinya dan meminta maaf atas perkantaan gue tadi.

devin gue minta maaf karena kata-kata gue tadi mungkin menyakiti hati mu. "kata gue

it's oke put, gue gak kenapa2 kok. gue cuma gak mau liat lu nanti disakiti oleh laki-laki itu "kata devin

maksud lu kak Alan?, dia tak akan menyakiti hati gue deviiin, kak alan itu orangnya baik. "kata gue

kita lihat seberapa lama lu akan tahan dengan persaan lu itu, sebagai sahabat lu gue tidak mau melihat lu tersakiti apalagi harus meneteskan air mata. "kata devin

terimakasi devin lu sudah menjadi sahabat yang baik dan perhatian sama gue, tapi gue yakin kak Alan tidak akan menyakiti gue, jadi lu gak perlu khawatir."kata gue

tunggu part selanjutnya ...

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang