Disaat semua orang sedang terlelap dan menikmati alam mimpi mereka yang berbagai macam dan ragam; disini, disebuah kamar yang gelap dan sunyi seorang namja mungil menekuk lututnya dan terisak dalam kesendiriannya.
Ia menangis karna ia sudah tidak kuat lagi untuk bertahan menghadapi sang ayah yang semakin hari semakin bengis terhadap dirinya. Entah sudah berapa puluh pukulan atau ratusan pukulan yang dilayangkan ke badan kecilnya hingga ia sudah berpikir untuk mengakhiri hidup sebelum ia memikirkan seseorang yang membuatnya sanggup untuk bertahan.
Dan mungkin hanya dia lah satu satunya alasan untuk namja mungil itu bertahan hidup.
Do Kyungsoo, seorang namja mungil yang hanya tinggal bersama ayah kandungnya setelah ibunya meninggal dunia beberapa tahun silam, yang membuat ayahnya menjadi seseorang yang pemarah dan suka memukuli Kyungsoo tanpa sebab.
Sehingga mau tidak mau Kyungsoo yang tubuhnya jauh dibawah ayahnya hanya bisa menangis ketika ayahnya datang meminta uang kepadanya. Ia bingung, ia hanya punya uang yang akan ia gunakan untuk melanjutkan sekolahnya. ia harus menggunakan uangnya untuk biaya bersekolah.
Kyungsoo sebenarnya sudah muak dengan hidupnya, tapi ia masih memikirkan seseorang yang telah mengubah segala pandangannya tentang dunia. Ya, dia adalah Park Chanyeol, seorang namja tinggi dengan telinga lebar yang mewarnai hari hari kelam Kyungsoo.
Lelaki itu akan menyemangati Kyungsoo ketika semua orang mencemoohnya karena bekas luka yang ayahnya timbulkan, Chanyeol akan menggenggam tangan Kyungsoo ketika ia dimarahi ayahnya karna ia pulang terlambat.
Lelaki itu juga bekerja bersamanya sebagai part time disebuah kafe didekat rumah Chanyeol, itu juga yang membuat persahabatan mereka makin erat.
Kyungsoo pov
" Kyungsoo-ya..., apakah kau sudah selesai? apa aku harus mengantarmu pulang dulu seperti kemarin, ini sudah larut dan biasanya ayahmu akan...". Chanyeol menggantung kata katanya, aku tahu ia akan menggenggam tanganku seperti kemarin, tapi aku terlalu takut menyeretnya kedalam masalahku. Ia tak seharusnya selalu membelaku meskipun nantinya aku akan tetap mendapatkan pukulan 'darinya'.
" Tak apa Chanyeol-ah, aku rasa malam ini 'dia' akan memukuliku lagi seperti biasanya, jangan khawatir Chanyeol-ah aku sudah terbiasa dengan itu". Jawabku dengan santai, aku sudah memutuskan bahwa aku takkan melibatkannya kedalam masalahku 'lagi'.
"Baiklah..., aku rasa untuk malam ini aku takkan menemanimu..., apakah kau akan baik-baik saja Kyungsoo-ya?". Ia bertanya sekali lagi padaku, aku tidak yakin dengan apa yang aku rasakan sekarang, disatu sisi aku sangat takut menghadapi ayahku, tapi disisi yang lain aku takut Chanyeol akan ikut terseret masuk kedalam dunia kelam yang aku punya.
"Tentu saja Chan, aku yakin aku akan baik- baik saja, lagipula aku sudah sering mendapatkan pukulan 'darinya' dan aku yakin aku pasti kuat menghadapinya..., lebih baik kau pulanglah dan istirahat. Hari ini kita begitu sibuk bukan?, Chanyeol-ah... aku yakin kau sangat lelah sekarang". elakku dengan santai, aku tidak ingin terlihat lemah dihadapannya, aku ingin seperti Kyungsoo yang ia kenal.
Kyungsoo pov End.
Chanyeol pov
Do Kyungsoo, seorang namja yang satu sekolah serta satu shift kerja part time denganku. awalnya aku tidak begitu dekat dengannya, hingga suatu ketika aku mulai tertarik kedalam dunianya saat aku menemukan bekas lebam lebam yang sangat banyak ditubuhnya.
Aku mendekati Kyungsoo yang saat itu sangatlah lemah dan rapuh, entah apa yang mendorongku tapi perasaan ingin melindunginya itu semakin kuat. Dan aku mulai berteman dengannya.
Saat pertama kami berteman ia sangat pendiam dan jarang berbicara, tapi aku selalu berusaha untuk membuatnya tertawa dan ternyata cara itu berhasil. Perlahan aku mulai mengetahui tentang dirinya, keluarganya dan yang pasti masalahnya yang sangat rumit.
Setidaknya aku menyadari jika hidupku jauh lebih beruntung darinya.
Kemarin malam, aku mengantarkannya pulang karna sudah sangat larut, aku takut terjadi sesuatu dengannya. Ayahnya hanyalah seseorang yang gemar berjudi dan mabuk-mabukan dan melampiaskan kekesalannya pada Kyungsoo. Menurutku, dia hanya seorang anak yang butuh kasih sayang dari orangtuanya meskipun hanya tinggal ayah yang ia punya.
Selain itu ia tak memiliki siapapun lagi. Sang kakak yang tengah bersekolah di luar negeri tak tahu menahu tentang keadaan Kyungsoo.
Itu membuat Kyungsoo semakin tersiksa karna harus berjuang sendirian melawan ayahnya yang semakin hari semakin kejam terhadapnya.
" Kyungsoo-ya..., apakah kau sudah selesai? apa aku harus mengantarmu pulang dulu seperti kemarin, ini sudah larut dan biasanya ayahmu akan...". Aku menggantungkan kalimatku untuk mengantarkannya malam ini, aku sungguh takut jika ayahnya akan memukulinya seperti biasa ketika ia pulang larut.
Aku hanya khawatir padanya, bahkan ketika aku mengantarkannya pulang kemarin saat kami lembur ayahnya tetap memukulinya diahadapanku seolah aku tidak berada disana." Tak apa Chanyeol-ah, aku rasa malam ini 'dia' akan memukuliku lagi seperti biasanya, jangan khawatir Chanyeol-ah aku sudah terbiasa dengan itu". Jawabnya dengan lemah, aku tau ia akan menolakku karna ia tak ingin aku melihat ia dipukuli lagi oleh ayahnya dihadapanku.
"Baiklah..., aku rasa untuk malam ini aku takkan menemanimu..., apakah kau akan baik-baik saja Kyungsoo-ya?". Aku memastikan sekali lagi untuk megantarnya pulang, setidaknya mungkin aku bisa meringankan bebannya saat perjalanan pulang.
"Tentu saja Chan, aku yakin aku akan baik- baik saja, lagipula aku sudah sering mendapatkan pukulan 'darinya' dan aku yakin aku pasti kuat menghadapinya..., lebih baik kau pulanglah dan istirahat. hari ini kita begitu sibuk bukan?, Chanyeol-ah... aku yakin kau sangat lelah sekarang". Dia menolakku secara halus. Jujur saja saat ini tubuhku memang benar-benar lelah sekarang, mungkin karna banyaknya pengunjung kafe malam ini sehingga aku harus bekerja dua kali lipat dari biasanya.
Tapi mengapa Kyungsoo hanya mengkhawatirkan diriku?, apakah ia tidak lelah juga?, aku merasa ia sedang berusaha menghindarkan diriku dari ayahnya.
Chanyeol pov end.
Akhirnya dengan langkah gontai Kyungsoo pulang ke rumahnya yang sepi. setelah ia masuk kedalam rumah, ia tak menemukan siapapun. apakah ayahnya sedang pergi? tanpa pikir panjang ia langsung merebahkan badannya ke kasur lamanya. Yang ia beli bersama ibunya beberapa tahun lalu.
"Selamat malam Chanyeol-ah..., maafkan aku yang selalu menyembunyikan semuanya darimu. Aku terlalu takut jika ayahku akan mencarimu dan mengganggumu. Aku takut Chanyeol-ah...". Isak Kyungsoo di sela tidurnya.
di lain tempat Chanyeol juga sedang bersiap untuk tidur, ia juga sedang memikirkan nasib Kyungsoo yang selalu membuatnya khawatir.
"Selamat malam Kyungsoo-ya..., maafkan aku karna aku tidak bisa bersamamu, aku mengkhawatirkanmu Kyungsoo-ya...". Tak lama kemudian Chanyeol menyusul Kyungsoo ke alam mimpi, dimana semuanya akan terasa indah meskipun pada kenyataannya hidup mereka jauh lebih menyedihkan.
' kita adalah sahabat, namun mengapa saat kau tersakiti aku juga akan merasakan sakitnya...'
'inikah yang disebut persahabatan?'
karya pertama 1k... yeayy keep reading guys..
Btw ini udah aku revisi, semoga nyaman bacanya...
Story bxb pertamaku di dunia oren ini.
Ada yang masih inget ceritanya?
*Ichan*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Bestfriend
Fanfictionsahabat adalah seseorang yang akan melindungi ketika semua menyakiti. sahabat adalah orang yang akan membuatmu tersenyum walaupun yang lain membuatmu menangis. Bisakah aku menganggapmu lebih dalam hidupku?