Di sebuah cafe..
"Bagaimana?" Jimin
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo" ucap nya itu dengan serius
"Sebenarnya apa yang mau lo omongin sih tae?" Ucap jimin
Ya.. orang itu adalah taehyung. Orang yang jimin temui saat ini.
"Lo harus percaya sama gue apapun yang terjadi nanti. Bahwa gue melakukan itu demi seorang gadis yang bahkan bukan tipe gue, yang udah ngacak2 seluruh rencana kehidupan gue, yang juga sepupu lo dan suga. Dan gadis itu bernama rosé. Satu hal yang gue minta sama kalian bertujuh, ketika gue menghubungi lo nanti. Gue harap lo dan anak2 bisa bergabung sama gue" ucap taehyung dengan serius tapi dengan sedikit tersenyum
"Apa lagi lo perbuat kali ini?" Jimin
Bukannya menjawab pertanyaan jimin. Taehyung malah melihat ke suatu tempat.
"Jawab pertanyaan gue taehyung. Udah cukup sepupu gue ilang. Jangan di tambah lagi dengan yang lainnya" ucapan jimin tidak di gubris oleh taehyung.
Karena itu jimin melihat kemana mata taehyung mengarah.
Sebuah mobil hitam yang terparkir tepat di seberang jalan. Tiba2.. kaca mobilnya terbuka menampilkan sosok pria berwajah bule berkacamata dan berjas hitam sedang duduk di kursi penumpang.
Lebih anehnya lagi bahwa pria itu sedang melihat ke arah mereka. Tidak bukan mereka tapi taehyung.
Dan menunjukan gerakan seperti 'ini sudah waktunya'
"Ekhmm" taehyung berdeham
"Jangan katakan bahwa lo..." jimin
"Maaf jim. Gue pasti akan mengembalikan rosé apapun caranya itu" taehyung beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan jimin disana.
Jimin masih melihat kemana taehyung pergi..
Permainan apa lagi, yang lo buat tae? -jimin
Sementara itu taehyung sudah pergi dengan menggunakan mobil hitam yang ada di seberang sana.
Melihat itu jimin tidak tinggal diam. Ia langsung beranjak dari kursi dan hendak menyebrangi jalan. Sayangnya mobil saat itu banyak sekali yang berlalu lalang.
Dan taehyung pun sukses pergi, menghilang dalam kejauhan.
...
"Good morning beautiful" sapa pria itu menyiprat2 kan air ke wajah rosé
Rose yang tertidur dalam posisi duduk dengan tangan yang masih terikat pun langsung terbangun.
"Bangun tidur pun lo terlihat cantik. Tapi gimana kalau gue ngerusak wajah ini? Apa yang orang itu akan lalukan? Pasti dia akan meninggalkan lo" Pria itu menjalankan ujung mata pisau nya ke wajah rosé yang halus.
"Lo kira gue takut sama anceman lo itu hahh?!!! Cuihh" rosé meludahinya.
'Plakkk'
Pria itu menampar rosé.. membuat pipi kanan nya merah seketika dengan ceplakan telapak tangan disana. Di tambah sedikit darah yang muncul di sudut bibirnya.
"Pecundang biadab" ucap rosé dengan box language nya
"Apa lo bilang?"
"Bajingan.. brengsek.." ucap rosé dengan box language nya lagi
"Lo bilang gue bajingan brengsek?. Lo tau.. kekasih lo lebih bajingan di banding gue" ucapnya dengan melilitkan sapu tangan ke leher rosé.
Ucapanya membuat detak jantung rosé seakan terhenti sejenak
"A-.. apa?" Tanya rosé
"Jadi gadis kesayangannya ini ternyata gak tau apa2? Hah? Ya ampun.. kasihan sekali..." dengan melepaskan ikatan di leher rosé dan berakting layaknya terkejut tapi terkejut menjengkelkan dan sok perhatian
"Apa maksud lo?" Rosé
"Pangeran yang lo anggap itu.. sebenarnya bukanlah pangeran, tapi dia adalah seorang brengsek abadi yang gue akui dia memang di karuniai wajah tampan dari lahir"
Rose masih melihat ke arah pria itu dengan tatapan sinis. Meneliti setiap perkataannya.
"Usia 13 tahun.. dia membunuh ayahnya sendiri tepat di hadapan ibunya. Tapi.. sang ibu menutupi kejahatanya. Sampai akhirnya dia menyerahkan dirinya kepada keluarga sang ayah. Dan berakhir di dalam penjara selama 3 tahun karena dia masih di bawah umur. Tapi tahun kedua dia mendapati kabar bahwa ibunya meninggal bunuh diri di rumah nya" jelasnya.
Mata rosé membesar mendengar cerita pria itu. "G.. gue gak percaya sama lo"
"Terserah lo percaya atau enggak.. tapi itulah kisah sesungguhnya. Orang pertama yang ia habisi adalah ayahnya dan yang kedua adalah ibunya. Setelah itu... banyak lagi"
"Gak mungkin.. dia gak mungkin seperti itu" rosé
"Dia dan ke enam temannya yang menyebalkan itu.. mereka sama"
Jantung rosé seakan terlepas begitu saja mendengar perkataannya.
"Taehyung.. betapa benci nya gue mendengar nama itu"
Gak.. gak mungkin.. gak mungkin mereka seperti itu. Apalagi jimin sepupu gue. Walaupun begitu2 juga dia adalah orang yang baik -rose
"Bos.." ucap salah satu pria berpakaian jas hitam dan berbadan besar layaknya seorang bodyguard.
"Berpikirlah 100 kali untuk menyukainya. Karena mungkin gue lebih baik dari orang itu" pria itu pergi..
Meninggalkan rosé dengan sejuta pertanyaan, persepsi dan yang lainnya dalam pikirannya.
Dia bertarung melawan logikanya sendiri. Sampai akhirnya..
Jika.. mereka datang menolong gue. Dan orang yang gue lihat itu taehyung. Maka gue yakin dia gak kaya gitu sekarang.. dan mungkin.. hari itu juga gue akan menyatakan perasaan gue ke dia. Walaupun.. gue tau.. ada wanita lain yang lebih dari gue, yang ada di dalam hatinya -rosé
Thanks untuk comment2 nya. I hope you like the stories ff I made..
Gbu..
Armblink..
By JZcreated
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtanpink : Bad Type And Sweet[END]
Fanficsekarang gue akan menunjukan sisi dunia ini dan bahkan gue akan mengubah dunia lo.. karena gue akan memulainya sekarang..