1; Konser yang mengubah segalanya

127 7 0
                                    

Sf9! Sf9! Sf9!

Jo Woori's PoV

Teriakan fans semakin membahana saja. Aku mengintip dari celah ke panggung. Para fantasy berteriak ricuh

Sf9 memang hebat batin ku dan kembali masuk ke dalam ruang ganti.

"Woori, tolong kamu rapikan rambut Youngbin, aku harus menata make up Inseong, Karena penata rias Inseong tak dapat hadir, tolong yaa" Hwori menghampiriku dengan sedikit tergesah gesah. Aku mengangguk sebagai jawaban.

Aku berjalan melewati kursi Taeyang. Yoo Taeyang lebih lengkap nya. Tiba tiba saja Taeyang memundur kan kursi nya. Kursi tersebut menbrak kaki ku. Aku sedikit berteriak. Ya itu sakit.

"Aww!" Pekik ku

Dengan pandangan yang tajam Taeyang pergi tanpa sepatah kata pun. Zuho segera menghampiri ku

"Gwaechanha?" Tanya Zuho

"Nde, Gwaechanha Zuho oppa" jawabku

"Kau yakin? " Zuho memastikan

"Nde, aku harus menata rambut Youngbin oppa, permisi ya" kata Ku dan langsung menuju meja rias Youngbin

"Kamu yakin gapapa, Woori? Aku tau Taeyang memang aga cuek" Youngbin membuka percakapan

"Nde, aku tak apa kok, Oh iya Youngbin oppa, mau tata seperti kemarin atau yang sesuai di mv?" Aku berusaha mengalihkan percakapan. Tak menyenangkan rasanya membicarakan Taeyang dari belakang.

"Yang sesuai di mv saja, aku lebih suka seperti itu" jawab Youngbin

Aku mulai menata rambutnya. Youngbin terus menatapi ku dari pantulan kaca di depan nya. Tentu saja itu membuat ku tak nyaman. Aku hanya berusaha tak melihat hal tersebut. Taeyang kembali lagi dan langsung duduk di kursi nya.

"Taeyang memang begitu, sejak kepergian orang tua nya saat dia training dan kini adiknya sedang sakit. Terakhir adik nya divonis kanker otak. Aku turut sedih, tapi Taeyang tak pernah mau menceritakan apa apa tentang adiknya. Setiap kami membicara kan tentang saudara kami ia selalu menjauh, aku rasa ia masih tertekan" jelas Youngbin.

Taeyang berdiri dan segera mengambil jaket serta parfum nya dan segera menyemprot kan beberapa semprot lalu duduk kembali.

"Tae, kau pakai yang mana?" Tanya Inseong.

"Yang biasa" jawab nya pendek

"Aish! Itu punya ku! Punya mu di atas nakas di kamar!" Kesal Inseong "Cih, tak senang sekali wajah mu" lanjutnya

"Huh, kalau kau mau yasudah ambil lagi setiap tetes yang ku pakai, itupun kalau kau bisa, kurasa kau harus menunggu mars di bangun kasino dulu baru bisa mengambil tetes farfum tak berguna itu dari tubuhku" Taeyang berbicara tanpa melirik wajah Inseong. Tentu saja Inseong naik pitam.

"Apa katamu?!" Teriak Inseong sambil menarik kerah Taeyang.

"Hei hei! Cepat! Sebentar lagi kita akan dimulai, Inseong, tak usah kau buat masalah dengan Taeyang buang buang waktu" lerai Maneger

Semua member sudah keluar dari ruang ganti. Aku mulai membersihkan benerapa sisa make up yang berantakan.

"Hey, butuh bantuan?" Tanya Chaewon

Dear, Taeyang [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now