8. Confession [1 of 2]

10.8K 1.3K 35
                                    

[Karena bagian ini cukup panjang, jadi gue bagi ke dua bagian. Heuheu, dan ini bagian terakhir loh :3]

Enjoy!


"Merah? Yang benar saja..."

Taehyung mengelus surainya yang sekarang berwarna merah darah. Jungkook menatap tak percaya rambut Taehyung yang sekarang.

"Keren, kan?" pongah Taehyung.

"Keren pantatmu. Kau ini. Sudah jelas sekolah melarang untuk mewarnai rambut kita terlalu mecolok. Dan merah? Kau buta warna ya?" omel Jungkook.

Taehyung mengibaskan tangannya di depan wajah dengan acuh, berkata bahwa dirinya tidak peduli dengan aturan sekolah. Membuat Jungkook hanya bisa menggelengkan kepalanya, berusaha untuk tidak peduli. Ia memasuki mobil Taehyung yang akan mengantarnya ke sekolah.

Setelah lima hari dirawat di rumah sakit dan tiga hari beristirahat di rumah, Jungkook sudah diijinkan kakaknya untuk masuk sekolah seperti biasa. Meskipun beberapa titik memar masih terlihat samar, setidaknya warnanya sudah memudar banyak dan tidak seburuk beberapa hari sebelumnya.

Dihari kepulangannya dari rumah sakit, Taehyung akhirnya mengajak Jungkook untuk pergi ke makam ibunya. Setelah diawali perdebatan sengit yang membuat sopir Taehyung kewalahan karena bingung harus menuju kemana. Jungkook berhasil memenangkan perdebatan itu dengan ancaman ia akan turun di tengah jalan. Taehyung dengan gusar menyuruh sopirnya menuju makam ibunya, membuat jungkook tersenyum penuh kemenangan.

Tidak melupakan niat modusnya, Taehyung bersikeras untuk mengantar jemput Jungkook saat sekolah nanti. Beralasan bahwa Wonwoo pasti sibuk dan Jungkook tidak akan diijinkan kakaknya untuk naik bus atau berjalan ke sekolah. Kali ini Taehyung yang menang.

"Hei, kau semakin berani padaku ya? Padahal awalnya kau ketakutan seperti tikus terpojok ketika berhadapan denganku." dengus Taehyung ketika mobil miliknya memasuki gerbang sekolah.

"Awalnya memang takut, tapi lama-kelamaan ternyata kau tidak ada seram-seramnya. Malah menggelikan." kata Jungkook dengan cengiran di wajahnya. Taehyung mencebik kesal.

"Menggelikan apa maksudmu, hah?"

Jungkook hanya tertawa lalu turun dari mobil itu bersama Taehyung. Sementara Taehyung memberi instruksi pada sopirnya tentang jam penjemputan, Jungkook sudah dibuat sibuk oleh dua sahabatnya.

Terutama Jisoo yang cerewet sudah menyanyakan ini itu nonstop, hingga membuat Jungkook pusing. Hell, bahkan ini belum lima menit ia mengginjakkan kaki di sekolah.

"STOP Jisoo! Kau membuatku pusing, aduh..." Jungkook menyumpal bibir Jisoo dengan tangannya, sementara Jihoon terkikik geli. Jihoon melirik ke arah belakang Jungkook, lalu menarik lengan Jisoo dengan halus.

"Ayo kita duluan ke kelas, Ji." bisik Jihoon.

"EH WAE? Jungkook belum menjawab pertanyaanku—hmpftt..." Jihoon menutup mulut Jisoo dengan tersenyum manis menatap Jungkook. Jungkook dibuat kebingungan dengan tingkah kedua sahabat absurdnya itu.

"Jungkook, kami duluan ke kelas ya." ucap Jihoon.

"Eh? Kenapa kita tidak barengan saja?"

"IYA BENA—hmmpfttt...." Jihoon memasang deathglare pada Jisoo lalu menarik Jisoo untuk buru-buru pergi dari sana.

"Daah, Jungkook! Sampai ketemu di kelas!" teriak Jihoon dari kejauhan sembari menyeret Jisoo. Meninggalkan Jungkook dengan kening berkerut.

"Ayo, kuantar ke kelas." Taehyung berdiri di sebelah Jungkook berkata dengan tiba-tiba, membuat Jungkook berjengit kaget.

Ghostly [TaeKook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang