*Allahuakbar Allahuakbar*
Adzan magrib berkumandang. Seluruh santri pondok pesantren Al-Iman bergegas mengambil air wudhu lalu yang putri ke musholla, sedangkan yang putra ke masjid, kecuali Nando.
Ya, Nando tidak bergegas untuk melaksanakan sholat magrib berjama'ah, tetapi yang dia lakukan adalah tidur."Nando, ayo kita sholat". Ucap Reza membangunkan teman baru nya.
"Argh berisik lu". Ucap Nando malas lalu membalik badannya untuk tidur kembali
"Astagfirullah". Ucap reza
Reza berdiri lalu melaporkan Nando ke salah satu mudabbir asrama Asy-Syafi'i."Kak, Nando nggak mau sholat. Dia malah tidur". Adu Reza pada Banu, mudabbir asrama ini.
Afwan Nando, saya gak bermaksud membuat kamu dimarah ataupun dihukum. Tapi ini semua demi kebaikan kamu. Saya nggak mau kamu meninggalkan sholat. Batin Reza.
"Astagfirullahal'adzim... kamu udah bangunin dia?"
"Udah kak. Tapi malah tidur lagi".
"Yaudah, kamu ke masjid sana, ntar biar saya yang urus Nando"
"Iya deh kak. Assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumussalam".
Reza berjalan cepat meninggalkan Banu untuk ke Masjid.
Banu berjalan ke kamar Nando.
*Byurrr...*
Sebuah siraman dari Banu berhasil membuat Nando kaget lalu bangun.
"Bangsat! Siapa yang nyiram gue nih. Berani-beraninya dia bangunin singa yang lagi tidur".
"Saya yang nyiram kamu. Kenapa? Nggak terima, lapor silahkan". Ucap Banu santai.
"Haha lo ternyata. Sorry gue gak suka ngelapor ya. Gue nggak pengecut kayak lo"
"Udahlah. Sekarang kamu ambil air wudhu terus ke masjid untuk sholat magrib".
"Ehh urusan kita belum selesai ya. Lo udah buat baju dan kasur gue basah. Dan gue ngga terima itu. Terus lo nyuruh gue sholat? Sorry gue nggak suka sholat".
"Astagfirullah. Bener-bener banyak setan di tubuh kamu. Oke saya ngalah, ntar saya ganti sprei kasur kamu, sekarang saya minta tolong banget sama kamu buat wudhu. Kalo kamu nggak mau, saya akan laporkan kamu sama pak kiyai dan pak kiyai akan saya suruh menelfon bapakmu".
"Iyadeh iya. Gue wudhu nih. Tapi gue nggak bisa wudhu. Gimana dong?".
"Ayo ikut saya, ntar saya ajarkan".
Nando mengekori Banu dari belakang. Mereka menuju ke tempat wudhu.
Banu dengan perlahan-lahan mengajarkan Nando wudhu."Ribet amat sih". Ucap nando setelah dia selesai wudhu
"Astagfirullah. Nggak boleh ngomong gitu. Ayo kita ke masjid buat sholat".
Nando hanya mendengus.
Banu hendak berjalan kembali.
"Ehh tapi gue nggak bisa sholat". Ucap Nando menarik tangan Banu.
"Ntar saya ajarkan".
"Yaudah yok".
Banu dan Nando berjalan kembali.
Nando sangat tidak suka kalau dia dipaksa sholat seperti ini. Terlihat dari wajah ganteng nya yang kelihatan kesal.
Tak lama kemudian, Banu dan Nando sampai di masjid Pondok Pesantren nya.
Nando terdiam menganga melihat banyaknya santri yang sedang melaksanakan sholat magrib berjama'ah.
Sedangkan Banu melanjutkan langkahnya. Dia tidak sadar kalau nando terdiam dibelakangnya.
Setelah melihat banu yang berjalan masuk kedalam masjid. Nando pun tersadar.
Wah, bagus nih. Gue kabur aja ah. Batin nando.
Nando langsung kabur dari masjid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy in Pesantren
Teen FictionMenceritakan tentang seorang bad boy yang dipindahkan ke pesantren karna ulahnya yang selalu membuat papanya setres tak tertolong. Langsung di baca aja yak. selamat membaca:)