" Uh, letih juga ya, Danton. Latihan hari ini sungguh menguras tenaga." Indra berbicara pada seniornya, yaitu Danton Ihsan Pratama.
" Iya, ndra. Mana cuacanya panas banget, bikin dahaga kering." jawab Ihsan sambil melepas baju kaos lorengnya yang penuh dengan keringat.
" Dua bulan lagi kita berangkat Pendidikan Raider ke Bandung. Sudah nelepon orang tua mu?"
" Siap. Belum, bang."
" Jangan lupa, telepon mereka. Doa dan restu dari orang tua adalah yang paling utama dan istimewa. Tanpa mereka kita bukan apa-apa."
" Siap, bang. Setelah sholat magrib saya menelepon orang tua saya. Terima kasih, bang sudah mengingatkan."
" Sama-sama, tugas abang bukan hanya menjadi Komandan kalian tetapi juga menjadi keluarga kalian di sini. Kita di sini adalah keluarga. Sama-sama jauh dari orang tua. Jadi,wajib saling mengingatkan."Dua bulan lagi adalah waktu yang sangat singkat. Ihsan dan para prajurit lainnya akan mengikuti pendidikan raider di Bandung, tepatnya di Batujajar. Sebelum keberangkatan tersebut, mereka melakukan latihan ekstra. Pagi, siang dan malam latihan untuk persiapan fisik dan mental. Ihsan sangat bersemangat apalagi menjadi prajurit raider suatu kebanggaan, yaitu menjadi pasukan elit.
***
#jangan dikopas ya, tanpa izin penulis asli
#srikandipalangkaraya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Raider
RomansaIhsan Pratama adalah seorang Tentara yang berdinas di satuan 643/WNS, yaitu di daerah Ketapang, Kalimantan Barat. Ihsan mengikuti seleksi pendidikan raider atas dasar kemauan sendiri. Dari sekian banyak yang ikut seleksi, Ihsan lulus dengan nilai te...