"Luna cepetan bangun, katanya mau ngrayain ulang tahun mama, kok kamu gak bangun-bangun sih" suara teriakan Adelia dari balik pintu.
Adelia Amora adalah kakak Luna, mereka terpaut usia 1 tahun. Saat ini Adel duduk di kelas 3, sedangkan Luna duduk di kelas 2. Mereka bersekolah di tempat yang sama yaitu SMA Taruna Bakti.
Meskipun satu darah jika disatukan sifat mereka seperti langit dan bumi, susah untuk menyatu.
Luna dan Adel memiliki wajah yang cantik. Karena Papa mereka adalah orang dari Jerman dan Mama mereka berasal dari Bali yang juga blesteran.
Rasanya mata Luna baru saja memejamkan mata beberapa jam yang lalu.
Setelah mendengar ucapan kakaknya, seketika matanya langsung terbelalak lebar, ia lupa kalau sudah janjian dengan kakaknya untuk merayakan ulang tahun mamanya. Dengan gerakan setengah malas Luna langsung berdiri dan berjalan untuk membukakan pintu.
"Lamaaaaaa, bisa-bisa kita gagal ngrayain ultah mama" gerutu Adel.
"Yaudah iya iya kak maaf, gue lupa soalnya hehehe" jawab Luna cengengesan.
"Sekarang ayo cepetan nyiapin barang-barangnya, lo tata semua decorasinya gue mau ke toko kue ngambil pesenan kita kemarin, oke?"
"Oke kak" ucap Luna.
Kebetulan mamanya sedang pergi ke toko bunga untuk membeli beberapa bunga. Mamanya sangat menyukai berbagai macam bunga sehingga Papanya menyediakan taman sendiri dibelakang rumah.
Setelah menata semua perlengkapan akhirnya kakaknya datang dengan membawa sebuah kue ulang tahun dan satu bucket bunga mawar yang sangat indah.
"Wah bagus sekali bunganya kak" ucap Luna kagum.
"Iyalah mahal lo ini" jawab Adel setengah menyindir.
"Ih bikes deh" Luna dalam hati.
Tak lama kemudian.
Tinnn tinnn tinnnn......
Tiba-tiba ditengah-tengah percakapan mereka terdengar suara mobil yang memasuki halaman rumah mereka. Luna dan Adel segera bergegas menyiapkan kue ulang tahun untuk mamanya.
"Happy Birthday Mamaaaaaa" ucap Luna dan Adel secara bersamaan ketika mamanya membuka pintu.
Mama mereka terdiam, dari matanya terlihat bahwa mamanya sedang melihat seluruh sudut rumah yang telah dihiasi berbagai macam hiasan. Setelah menelusuri semua isi rumah kemudian mamanya menatap ke arah Luna dan Adel dengan senyuman.
"Yaampun anak mama yang cantik-cantik kok bisa nyiapin kaya gini" ucap mamanya.
"Lilinnya ditiup dulu maa nanti keburu mati" ucap Adel yang sedang membawa kue ulangtahun.
Setelah meniup lilin, mereka bertiga langsung menuju ruang makan untuk memotong kue. Dengan sigap Luna langsung mengambil salah satu coklat yang berada di atas kue tersebut dan langsung melahap coklat hingga mulutnya dipenuhi coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me A Reason
Short Story"Adakah yang lebih hebat dari aku? yang selalu mau memaafkan, yang mau percaya lagi meski dibohongi, yang rela disakiti berkali-kali, dan selalu memberi kesempatan untuk yang kesekian kali. Dan akhirnya terjadi lagi?" ucap Luna dengan airmata yang t...