New Beginning [1]

2.6K 339 55
                                    

Present by ririssssfth

⚠ Typo bertebaran

Happy reading!

🍃🍃🍃

Langit kota Seoul mendung, rintik hujan yang menjelma menjadi gerimis kecil itu berbondong-bondong turun membasahi kota itu secara perlahan. Bau tanah menusuk masuk mengganggu setiap indra penciuman setiap manusia yang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Tetapi tidak bagi si pria berkulit putih pucat yang tengah berdiri di hadapan jendela kaca besar ruangannya, ia membiarkan kedua matanya terpejam, menikmati bau tanah yang terasa begitu kentara dekat dengan hidung mancungnya.

Kedua tangannya terlipat, seolah menulikkan kedua telinganya dari suara rintik hujan di luar sana, pria itu tengah menikmati momen-momen indah yang sebelumnya pernah mengusik hidupnya. Suara seseorang yang amat sangat di rindukkannya masih terekam dengan jelas di pendengarannya, canda tawanya, kemudian senyuman indahnya yang sampai saat ini masih menghantui seluruh serta merta pikirannya.

Setelah empat tahun lamanya Sehun mencari gadis itu, gadis yang sukses membuat perasaan Sehun kacau balau bukan main. Gadis yang sukses membuat Sehun tidak lagi mencoba membuka hatinya untuk wanita lain, gadis yang sukses membuat Sehun membenci sahabat terbaiknya -Kim Taehyung-, gadis yang sukses membuat air mata Sehun menetes karenanya. Gadis itu, Im Yoona.

Ia tersenyum. Senyuman tipis yang bahkan jarang di perlihatkan itu begitu terlihat menyedihkan, oh ayolah Oh Sehun, sampai kapan kau mau menantikkannya? Dia bahkan mungkin tidak pernah mengingatmu.

Malang sekali.

"Sehun?"

Sehun membuka kedua matanya, gerakan refleks dari saraf tubuhnya. Sehun menghela nafas lalu membalikkan tubuh tegap tingginya, sempurna sekali jika tubuhnya dapat di sebut sebagai tubuh model. Oh tentu, kehidupan seorang Oh Sehun tidak pernah terlihat biasa-biasa saja.

"Apa saja yang kau lakukan hari ini? Kau berdiam di ruanganmu sejak tadi pagi jika harus aku ingatkan,"

"Dan kau sudah mengatakan hal itu delapan kali jika harus aku ingatkan,"

Lelaki bertubuh pendek itu nyengir, memperlihatkan deretan gigi putihnya yang terbilang cukup rapi. Memang, sudah 8 kali ia datang lalu pergi hanya untuk mengeluarkan kalimat yang sama. Namun percayalah, yang tadi itu pertama kalinya Sehun menjawabnya, menjawab kalimat yang sudah delapan kali ia lontarkan. Pria tinggi itu terlalu di sibukkan dengan aktifitas nostalgia bersama masa lalunya.

"Aku pikir otakmu sudah tidak berfungsi lagi untuk berhitung, bagaimana bisa kau menghitung berapa kali aku mengucapkan kata itu?"

Sehun mendecih, ia mendelikkan kedua matanya pada sepupu menyebalkan yang sejak tiga tahun lalu datang ke rumahnya dan dengan seenak jidatnya meminta tinggal di rumahnya.

Itu benar, pria bernama lengkap Park Jimin dengan status sepupu kandungnya itu tiba-tiba saja datang ke Seoul setelah sekian lama menetap di Jepang bersama orangtuanya dan malah mendatangi Rumah Sehun untuk sekedar menumpang disana. Lalu ketika 6 bulan yang lalu Sehun memutuskan untuk pindah ke rumah barunya yang hanya ingin ia tempati sendiri, ketenangannya justru tak berlangsung lama karena si monyet Park Jimin harus datang membawa 5 koper yang berisi seluruh pakaian pria bantet itu.

Sehun ingin sekali mengutuk orangtuanya karena telah memberitahu Jimin soal keberadaannya, namun Sehun adalah anak berbakti. Jadi tidak mungkin ia mengutuk orangtuanya sendiri.

"Kau cukup berlebihan, Park Jimin."

Jimin terkekeh, kedua matanya menghilang membuat pria berambut orange itu terlihat sangat menggemaskan. Tetapi tidak di mata Sehun, Park Jimin selalu terlihat menyebalkan, apalagi kekehan Jimin yang seolah meremehkannya membuat Sehun kesal sendiri.

New Beginning [Sequel Of Second Chance]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang