Oneshoot
Judul : Weekend
Cast : Lee Taeyong NCT & You🐥🐤🐥
Hari minggu adalah hari dimana orang2 bebas dari kesibukan. Biasanya orang mengisi waktu dengan bepergian ke tempat-tempat.
Tapi tidak dengan aku dan suamiku, Lee Taeyong. Lelaki itu malah bermain game dengan layar tv yang besar, ditemani aku yang duduk di pangkuannya.
Walaupun Taeyong sedang sibuk bermain game, dia masih sempat untuk memuaskan hasrat orang di pangkuannya.
Tangan kanannya sibuk memainkan joy stick sedangkan tangan kirinya sibuk bermain di vaginaku. Aku duduk di pangkuannya dengan keadaan telanjang bulat disertai desahan-desahan akibat perbuatan Taeyong.
"Aahh.. Oppaaa bisakah kau melepas game mu itu? Aku sudah tak tahan," ujarku sembari menunjukkan wajah imutku padanya.
"Sebentar lagi sayang, sedikit lagi aku menang." jawabnya.
"Sudah satu jam kau bermain dengan jarimu, padahal aku ingin kau bermain dengan juniormu."
Tak ada respon darinya. Sungguh, aku sudah tak tahan lagi, akupun turun dari pangkuannya, lalu berjongkok di depan lelaki itu. Terpampang jelas tonjolan besar di bawahnya, aku benar-benar tak menyangka suamiku bisa menahan juniornya selama satu jam.
Dengan cepat aku menurunkan celana miliknya.
"Apa yang kau lakukan?" Taeyong berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv."Kau sudah menggunakan giliranmu selama satu jam tadi, sekarang, aku yang akan memuaskanmu."
Taeyong sedikit kaget saat aku berkata seperti itu. Tapi dengan cepat ekspresinya berubah keenakan ketika juniornya kuisap. Aku masih mengisapnya pelan lalu mengocoknya dan memijitnya perlahan. Ku lihat wajahnya sudah tak tahan.
"Aahh.. Fast sayang aaah.."
Taeyong melepas joy sticknya lalu berdiri dan menaikkanku ke tempat tidur kembali. Tubuhku berada di bawah Taeyong. Lelaki itu menatapku dahulu lalu menyerang bibirku.
"Emmh," aku mendesah pelan.
Taeyong melumat bibirku ganas, menghisap bagian atas dan bawah secara bergantian. Aku tentu membalas ciumannya, diam-diam aku tersenyum di sela-sela ciuman panas itu.
Taeyong mulai menelusuri mulutku, bermain dengan lidahku. Tak lupa ia tetap ingat untuk memuaskan dua payudaraku yang dari awal memang sudah terekspos.
Aku terus mendesah dibuatnya, lumatan dan remasan itu membuatku mabuk.
Ciumannya turun ke leherku, memberi kissmark sebagai tanda kepemilikan. Tak lama, ciuman itu telah sampai di dua gundukan berukuran besar.
Payudaraku ia remas serta memelintir dua puting kemerahanku. Ku remas rambut Taeyong. Seolah ingin lebih, ku dorong kepala Taeyong ke bawah, memancing dirinya dengan payudaraku.
"Aaah.. oppaahh.. pelanhh.."
Taeyong mulai memelankan remasannya. Ia memberi kissmark pada dua gundukanku, tak lupa menghisap dua putingku seperti bayi yang haus akan ASI.
"Aaah oppah... Teruskanhh emmhh."
"Sebut namaku sayang," pintanya.
"Taeyong oppahh... Aaahhhhhh.." Aku orgasme untuk yang pertama.
Melihatku orgasme, Taeyong menyudahi aksinya itu, dan beralih ke miss V ku yang sudah sangat basah. Lidahnya menjilat serta menghisap permukaan miss V milikku, membersihkan cairan orgasme itu.
Suamiku benar-benar lihai memainkan lidahnya. Tak hanya di permukaan, lidahnya juga masuk ke dalam holeku dan melumatnya. Aku sendiri merasa geli sekaligus nikmat.
"Oouchh.. Aakhhh.. Teruskannhh oppah, ini nikhmathh.. Aaashh.."
Bosan bermain hanya dengan lidahnya, Taeyong bersiap-siap dengan juniornya yang meminta untuk dilemaskan. Ia mengocok pelan junior miliknya, lalu menghentaknya masuk ke hole milikku dengan satu hentakan.
"Aaaakhhh.." aku mendesah, merasa sedikit perih karena hentakannya yang lumayan keras.
Taeyong mulai menggoyangkan pinggulnya pelan, membuatkan mendesah nikmat. Aku sangat mencintai junior suamiku, ini sangat nikmat begitu masuk di holeku.
"Aaah.. jangan begitu oppah.. Percepat saja, kau menyiksaku.. Aakhh.."
Taeyong menunjukkan smirknya, "Yes babe, nikmati ini."
Lelaki itu dengan cepat memaju mundurkan pinggulnya, begitu juga aku, ku goyangkan pinggulku pelan berlawanan arah dengannya.
Taeyong juga mendesah kenikmatan karena miss V ku yang menjepit juniornya.
"Milikmu sangat nikmat sayang, ooouhhh.. Yeahh." Ia mendesah.
Miss V ku mulai berkedut menandakan aku akan orgasme, begitu juga miliknya yang sudah membesar di sana.
"Bersamaan sayang.."
"Yes daddyhh!!"
Cairan itu keluar secara bersamaan. Rahimku dibuat hangat dengan sperma Taeyong.
Karena lelah, Taeyong tumbang dengan menindih tubuhku. Aku mendesah karena payudaraku yang tertindih, serta akibat juniornya yang masih bersatu di bawah sana.
"Oppa, bangunlah, kau berat!" pintaku.
Taeyongpun menurutiku lalu bergeser ke sebelah kanan. Taeyong menarik selimut hingga menutup tubuh kami yang full naked. Sedangkan juniornya masih tertancap.
"Biarkan seperti ini saja sayang," gumamnya lelah lalu mengecup pipiku.
END
🐥🐤🐥
Sip, thanks udah baca, vote comment seikhlasnya. Saya juga open request, comment aja castnya mau siapa. Tapi mungkin untuk request bakal saya buat untuk cerita ketiga.
Silahkan kasih kritik dan saran.
[22.10.17]