Hunhan[chen]

236 12 0
                                    

Gemuruh angin disertai petir berontak saling beradu . seakan sedang merebutkan posisi siapa yang paling hebat dan kuat
.
Terlihat seorang lelaki mungil sedang memperhatikan langit yang sedang ribut itu dari dekat . Luhan, itulah nama lelaki mungil tersebut,ia tersenyum kecut sambil menghampiri badai tersebut, ingin ikut masuk kedalam pertempuran mereka, namun niatannya terhenti sketika ia melihat seorang lelaki yang terlempar dari keributan badai yg dilihatnya
*brrruugghhh* suara lemparan jatuh terdengar begitu kencang,lelaki mungil itu dg segera langsung menghampirinya " hiks keras kepala, hiks dasar Oh sehun bodoh hiks " isaknya sambil menyebut nama lelaki yg sekarat didepannya,sehun terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya " aku akan mempertahankan hubungan kita lu, kau tenang saja oke " sehun tersenyum kemudian ia bangkit lagi dan menantang petir yang sudah berkoar didepannya itu " Sehunnn... Jaanggaannn !! " teriak luhan yg melihat sehun menghampiri lagi petir yang tadi ia lawan, pemilik kekuatan petir tersebut adalah Chen, kakak kandung Luhan yg menentang hubunganya dg sehun,
Dengan sisa kekuatannya sehun mengeluarkan angin yg cukup besar untuk membuat sebuah lisus dan menenggelamkan petir milik Chen,

Disaat itu pula chen belum siap mengeluarkan kekuatannya dan terseret masuk kedalam angin yg sehun buat, tetapi mendengar teriakan luhan yg terus menerus menerus membuat sehun menghentikan kegilaannya yg menyerang Chen,
" Sehhuunn stoopp !! Hikss hikss sehunn aku mohoonn !! Stoopp "
" Oh sehun kakak ku bisa mati hikss hiks " monolog luhan meminta ampun pada sehun untuk kakaknya
.
Melihat sang kekasih yg menangis, sehun menghentikan aksinya dan Chen langsung jatuh kebawah saat itu juga, dg segera Luhan langsung berlari kearah sang kakak untuk melihat keadaanya
" Kak hikss maafkan dia, hikss maaf kan kekasihku hikss " darah sudah ada dimana" disekitaran tubuh chen mulai dari muka, tangan, kaki badan dan sebagainya . sayatan demi sayatan yang dihasilkan dari angin sehun membuatnya mengeluarkan darah,
Luhan hanya bisa menangis melihat sang kakak yang terluka parah,,

Chen terbatuk untuk sekedar berbicara dg sang adik
" Aku merestui kalian, " ia tersenyum sembari berujar " aku yakin sehun akan menjagamu dg baik lu, pertahankan dia " sekali lagi chen tersenyum dalam lukanya yg cukup parah
" Kakk.. Hikss hikss " luhan masih setia menemani chen yg tergeletak ditanah . kemudian sehun datang menghampiri Luhan dan Chen
" Maaf kakk,, akuu tidak bermak- " belum selesai sehun berucap chen sudah memotongnya
" tak apa, ini memang yg kuinginkan, aku ingin melihat seberapa kuat kau akan melindungi adikku " chen tersenyum kpd Sehun
" Kakk hikss hiks " chen mengelus pipi sang adik yg terus terusan menangis didepannya itu
" diam bodoh, dan cepat bawa kakak mu ini ke tabib " sela chen untuk mengurangi ketegangan yg saat ini mereka alami, tapi sebenarnya adalah ia sudah tak tahan menahan sakitnya luka yg ia alami, wkwk
sehun tersenyum miring sebelum ia berucap

" ayoo aku bantu " sehun membantu Luhan memapah kakaknya,
Kemudian mereka menghilang karena angin sehun yang membawa mereka terbang agar cepat sampai

IMAGINE CollectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang