03.BERTEMAN

4 6 5
                                    

Happy Reading :)

***

IZHA POV

Pagi2 aku berangkat dari rumah menuju pangkalan ojek yang ada didepan gang kecil ini, aku tidak ada motor untuk kubawa kesekolahku walaupun ada tetap saja aku tidak bisa membawanya pergi karna aku sendiri tidak bisa mengendarainya,.

Setelah sampai ditempat pangkalan ojek aku pun tak perlu menunggu lama, karna ojek2 berdatangan menghampiriku
"Ojek dek,.?" Sahut kakek yang belum terlalu tua itu,. Aku mengangguk dan tukang ojek itupun sepertinya mengerti isyaratku,.

Tak butuh waktu lama aku sudah berada didepan gerbang sekolahku,.
Aku melihat kedepan semua anak sama sepertiku mereka juga baru saja sampai kesekolahan ini.,

Tiba2 aku mendengar seseorang memanggil nama ku,. Aku menolehkan badanku kebelakang dan benar ara memanggilku,. "Izhhaa tunggu aku,." Sambil berlari kecil dia menghampiriku,.
"Hei kau rupanya ara, aku kira siapa tadi yang memanggil namaku, selamat pagi ara,." Ujarku sambil tersenyum pada ara, "iya zha, selamat pagi kembali,." Yang dibalas dengan senyum manisnya

ARA POV

Aku berjalan menuju kelasku, sekarang aku berada didepan gerbang, aku melihat seseorang yang tak asing bagiku, ^sepertinya itu izha^ batin ku bicara, tanpa takut2, aku langsung teriak memanggil namanya "izhhaa tunggu aku" sambil berlari kecil aku menghampiri izha yang berhenti didepan karna mendengar aku memanggil namanya,. " hei kau rupanya ara, aku kira siapa tadi yang memanggil namaku, selamat pagi ara.,"
Ujarnya sambil tersenyum padaku, "selamat pagi juga izha" ujarku kepada izha sambil tersenyum kepada izha,.

Kami berdua berjalan menuju kelas bersama, diperjalan menuju kelas kami banyak bercerita tentang keperibadian kami masing2,.

"Em,. Zha kalau boleh tau kamu tinggal dimana,.?" Ujarku pada izha
"Aku tinggal ditekad ra, kenapa,.?"ujarnya kepadaku, "em tidak apa2 sih, em boleh enggak kalau aku maen kerumah kamu zha,? Aku hanya ingin menjadi teman mu zha, tapi kalau kamu tidak mau mempunyai teman seperti ku, aku paham kok zha,.!" Ujarku dengan nada yang sedih
"Loh kok kamu ngomong gitu ra,.? Aku mau kita menjadi teman ra, bahkan menjadi sahabat untuk selamanya,." Ujarnya sambil tersenyum padaku,

Tanpa aku sadari air mataku menetes mendengar ucapan izha, aku refleks memeluk izha sambil menangis karna bahagia,

"Ara, kenapa kamu menangis,.?" Ujarnya yang sambil memelukku, "aku juga tidak tau zha, tanpa aku sadari air mataku menetes dengan sendirinya.," ujarku,.
"Udah dong ra, jangan nangis lagi,." Ujarnya sambil menatap mataku,.
"Zha aku boleh mintak sesuatu darimu,.?"., izha pun berkata "apa ra,.? Tapi kalau kamu mintak uang maaf ra, aku gak punya uang,.?" Hehehe ujarnya yang membuat aku tertawa lepas,. "Tidak zha, aku hanya ingin kamu menjadi temanku, itu saja zha,."ujarku padanya,. Izha pun mengangguk dan aku pun mengerti apa maksudnya,.

Ditengah perbincangan kami tiba2 gurupun datang dan pelajaran kami langsung dimulai,.,.,

***

🙆aduh maaf ya teman2,. Cerita kayak gitu, tapi aku berharap yang membaca cerita ini semoga kalian suka🙆🌑🌉

True FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang