TERJEBAK DI DALAM KEPALA

343 7 0
                                    

TERJEBAK DI DALAM KEPALA adalah catatan pribadi setebal 167 halaman, yang berkaitan langsung dengan GANGGUAN INTELEKTUAL yang diriku alami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TERJEBAK DI DALAM KEPALA adalah catatan pribadi setebal 167 halaman, yang berkaitan langsung dengan GANGGUAN INTELEKTUAL yang diriku alami. Menulis pengalaman, perkembangan, dan segala yang ada dalam diriku demi perkembangan psikologi dan psikiatri tidaklah mudah. Terlebih di negara bernama Indonesia yang masyarakatnya acuh tak acuh dengan dunia ilmu pengetahuan, termasuk perjuangan yang berat.

Aku setuju dengan Daniel Kahneman, peraih Nobel Ekonomi, dalam bukunya Thingking, Fast, and Slow, bahwa 'Sayangnya, catatan pengalaman yang sinambung mustahil di dapat-orang tak bisa hidup normal sambil terus-menerus melaporkan pengalamannya.' Itulah titik terberat dunia psikologi dan psikiatri, mengapa dua ranah itu nyaris diabaikan dan tak berkembang sama sekali. Di Indonesia, orang boleh menderita, sakit mental, depresi, asalkan kaya. Dan pencarian ekonomi dan status sosial lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kesehatan jiwa.

Kadang aku berpikir, untuk apa mencatat dunia pengalamanku, mengembangkan gagasan atau hipotesis yang di mana, saat orang-orang tahu penderitaanku, mereka mengabaikannya begitu saja? Setidaknya, ada sedikit catatan mengenai perkembangan pikiran dan kejiwaanku selama ini. Kelak, mungkin generasi masa depan menganggapnya cukup layak untuk sekedar meneruskan ide dasarnya.

TERJEBAK DI DALAM KEPALA bisa dicari di Google dalam bentuk PDF.

GAGASAN-GASASAN YANG TAK SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang