Chanyeol langsung duduk di depan Nara. Terus tangannya ngusap rambur Nara pelan banget.
"Hei,"
Keadaan Nara kacau banget. Mata nya udah gede, hidungnya merah, rambutnya berantakan.
Nara natap Chanyeol. Jadi tatap-tatap an kan mereka. Eh, Nara nangis lagi. Kali ini nggak pake sesenggukan, cuma ngalir aja.
Chanyeol hapus air mata Nara, mata nya nggak lepas dari mata Nara.
Nara megang tangan Chanyeol yang masih ada di pipinya, "Maafin gue,"
Chanyeol senyum.
"Harusnya gue dengerin lo ngomong dari awal, gue bego banget. Gue sebel waktu lo photoshoot bareng Seulgi. Daniel jadi pelarian gue. Gue tau gue salah, aahhh. Maafin gue, emang Daniel se brengsek itu. Dia megang-megang gue,"
Kali ini Chanyeol ngeliatin Nara serius,
Nara mulai nangis lagi, "Dia.. dia nyium gue, Cey."
Rahang Chanyeol mulai mengeras. Tapi tangannya masih di genggam Nara kuat banget.
"Dia nyium gue. Dalam keadaan mabuk,"
"Bangsat!" Chanyeol udah mau berdiri tapi dicegah sama Nara.
Nara narik tangan Chanyeol sambil geleng, "Udah, nggak usah temuin bajingan itu tadi. Gue nggak mau lo kenapa-napa,"
Chanyeol ngangguk aja, dia lebih diem saat ini. Karena, dia agak shock aja. Ngeliat Nara yang sampe se lemah ini. Dia speechless.
"Lo bisa pindah sini nggak?" Nara nunjuk sebelahnya yang kosong.
Chanyeol langsung duduk di bangku sebelahnya.
"Lo bisa meluk gue, nggak?" Chanyeol langsung meluk Nara, nepuk-nepuk kecil punggungnya. Nara nangis tapi tetep senyum.
Baekhyun ngeliatin dari jauh, dia juga ikutan senyum. Sampe akhirnya mata dia sama Chanyeol ketemu, Chanyeol ngasih kode dia buat balik kesini.
Nara langsung lepasin pelukannya dari Chanyeol, terus ngeliat Baekhyun sambil ngerengek, "Abang, peluuuk"
-- Malem ini Nara tidur bareng Baekhyun lagi,
Mereka bertiga sepakat nggak mau bahas tentang si brengsek tadi lagi, cerita ke anak anak yang lain sih boleh, cuman nggak usah dibahas lagi. Sekali cerita, yaudah, kelar.
"Be, bantuin gue mau nggak?"
"Naon atuh lur?"
"Bilang ke Mama ya besok kalo Nara sakit, Nara nggak mau masuk sekolah dulu,"
Baekhyun senyum terus ngacak poni adek sepupunya ini.
"Yaudah, iya. Tapi besok istirahat ya? tenangin diri lo dulu aja,"
Nara ngangguk, "Janji."
Nara udah ngabarin Chanyeol sama Zara kalo hari ini dia nggak masuk dulu, kabar lebih lanjutnya, ntar tugas Baekhyun yang ceritain di sekolah.
Zara udah dikantin bareng Suho, Baekhyun, Chen, Kyungsoo, Chanyeol, Kris, Icing, sama pacarnya, Sehun.
Lainnya nggak bisa ikut kumpul karena ada kendala rapat organisasi.
Baekhyun udah ceritain semua ke temen-temennya, mereka kaget banget dong asli.
Kris sama Suho nggak terima banget adek kesayangan mereka di gituin.
"Mana kosannya si bangsat? Bilang! Biar gue sama temen-temen gue yang urus."
Chen sama Kyungsoo nahan Kris biar nggak emosi.
"Tahan woy,sabar. kamari geus aing pukulin,"
"Bisa mukul juga lo?"
"Sembarangan! aing ieu lalaki jantan."
Suho yang abis makan gado-gado langsung nanya, "Terus keadaan Nara gimana sekarang?"
"Lemes banget, tadi malem tidur sama aing. Nangis mulu,"
"Masalah sama Chanyeol udah selesai?"
"Udah, Kyung. Kemarin peluk-peluk an di kebon sirih."
Chanyeol daritadi nggak ikut nimbrung soalnya dia lagi telfonan sama Nara.
"Udah sih, langsung di gaskeun aja. Ntar ilang lagi, ntar galau lagi,"
"Gue juga bingung sama mereka berdua, Hun. Tinggal jadian aja tebir amat."
Iya, setelah kejadian kemarin Nara sama Chanyeol tambah deket. Emang sih dulunya udah deket, tapi sekarang jadi tambah deket banget.
